25 Jun 2025

Mobil Siaga Desa Beringin nunggak pajak kendaraan "KOK BISA? "

INDOMEDIANEWS -Beredar kabar tentang akan diadakannya audensi oleh warga Masyarakat Desa Beringin, Kecamatan Pangenan, Kabupaten Cirebon , terkait beberapa hal ternyata tidak terjadi. 
Mengenai rencana aksi audensi oleh Forum Masyarakat Desa Putra Beringin ( Puber) dibenarkan oleh Sekretaris Desa Beringin, Supriadi. 

"Memang benar beredar kabar akan ada audensi oleh Forum Masyarakat Beringin, namun hingga saat ini aksi tersebut sepertinya tidak jadi, kami pun dari pihak Desa belum menerima surat dari Forum tersebut" Tuturnya, Rabu, 25/06/2025.

Lebih lanjut dirinya menjelaskan, pihak Desa mempersilahkan siapapun untuk menyampaikan aspirasinya. 

"Warga bebas untuk menanyakan atau hal apapun yang terkait dengan pemerintahan Desa, asalkan semuanya ditempuh sesuai aturan" Jelasnya. 

Saat disinggung terkait persoalan apa yang akan dipertanyakan Forum, Supri menjelaskan. 

"Kurang paham kang, intinya kami memberikan ruang kepada warga atau siapapun untuk bertanya atau berdiskusi dengan pemdes, karena persoalan itu biasanya ada karena terjadinya mis komunikasi, oleh karenanya dengan komunikasi yang baik akan menghasilkan sesuatu yang baik" Tuturnya

Sementara terkait keberadaan kendaran operasional Desa, seperti Mobil siaga Desa dengan Nopol E 1518 0 dan dua kendaraan roda dua yang berplat merah belum membayar pajak, supri menegaskan. 

"pajak kendaraan, dimana mobil tersebut di plat merahnya tertuang tahun 2021, sementara untuk kendaraan roda dua, yang satu dipakai LPM dan satunya lagi oleh staf perangkat Desa, dan semuanya memang belum dibayarkan pajak kendaraannya hingga saat ini, kalau ditanya kenapa, saya sendiri tidak tahu, " Pungkasnya. 

Sangat disayangkan, disaat masyarakat berencana menggelar audensi dan media mencari kebenaran atau klarifikasi terkait kendaraan milik Desa yang belum dibayarkan pajaknya, Kuwu Beringin Agung Gunawan tidak berada ditempat, bahkan ponsel miliknya tidak dapat dihubungi. (1c) 

24 Jun 2025

Pembangunan Gapura eksentrik " Pendes Cipeujeuh kulon manfaatkan Bambu"

INDOMEDIANEWS -Nilai estetika kearifan lokal diterapkan pemerintah Desa cipeujeuh kulon, kecamatan Lemahabang, kabupaten cirebon melalui pembangunan dan pemagaran dibeberapa titik dengan menggunakan bahan dari bambu.
Hal tersebut disampaikan Kuwu Cipeujeuh kulon, H. Lili Mashuri saat ditemui di ruang kerjanya, Selasa, 24/06/2025.

"Kami memanfaatkan material bambu untuk pembangunan gapura pintu masuk dan beberapa titik tertentu terutama di pinggiran sungai guna menghindari warga agar tidak membuang sampah sembarangan" Tuturnya. 

Lebih lanjut dirinya menuturkan bahwa langkah yang dilakukannya sebagai upaya meningkatkan kreasi dan kearifan lokal. 

"Bambu itu jika dikreasikan sangat tinggi nilai estetikanya, bukan saja memberi nilai kearifan lokal, namun yang lebih utamanya adalah untuk meningkatkan kesadaran masyarakat atau pengguna jalan agar tidak membuang sampah sembarangan, yang membanggakan kami pengerjaannya dengan melibatkan masyarakat setempat, diharapkan dengan dibangunnya gapura  dengan material bambu maupun pembatas di beberapa ruas jalan akan menambah keasrian dan kereasi bernilai tinggi , yang terpenting adalah masyarakat semakin tinggi kesadarannya dalam menjaga lingkungan hususnya dalam hal kebersihan, kami dari pihak pemerintah Desa mengharapkan apa yang telah kami lakukan berdampak positif bagi perkembangan desa dimasa yang akan datang" Pungkasnya. (1c) 

21 Jun 2025

MI Al-Hikmah " Imtihan tradisi dan kearifan lokal"

INDOMEDIANEWS - Imtihan atau syukuran kenaikan kelas dan kelulusan siswa merupakan salah satu tradisi kearifan lokal yang selayaknya harus dilestarikan. 
Selain memberikan kesempatan para siswa untuk berani tampil dimuka umum, juga sebagai ajang silaturahmi antar orang tua atau wali murid. 
Hal ini pula yang dilakukan MI Al-Hikmah Mertapadawetan, Kecamatan Astana japura, Kabupaten Cirebon. 
Seiring perkembangan jaman, tradisi Imtihan berusaha tetap dipertahankan bahkan dicoba untuk dilestarikan dengan tidak melupakan unsur yang terkandung didalamnya. 

Keterangan yang disampaikan Kepala MI Al-Hukmah , Muh Nurlani S, Ag menuturkan harapan kedepannya agar tradisi tersebut bisa dilestarikan. 

"Ini merupakan tradisi atau ciri Madrasah yang berusaha untuk tetap dilestarikan ditengah perkembangan jaman yang sangat komplex,  selain sebagai ajang silaturahmi antar orang tua, juga tentunya sebagai wadah yang diberikan kepada generasi muda untuk berani tampil dimuka umum, betapa tidak, karena Imtihan ini diisi dengan berbagai acara, dari mulai karnaval, pentas kreasi seni, Hapalan surat pendek, paduan suara hingga pertunjukan seni drama, kami sebagai pengelola berusaha memadukan antara pengetahuan agama dengan pengetahuan umum" Tuturnya. Sabtu, 21/06/2025

Lebih lanjut dirinya menjelaskan, sebagai salah satu Madrasah yang terhitung tua, pihaknya akan berusaha maksimal dalam menciptakan generasi muda yang agamis, Islami dan Moderen. 

"Imtihan tahun ini merupakan acara atau syukuran yang ke 74 sejak berdirinya MI Al-Hikmah, Alkhamdulillah, saat ini kami memiliki jumlah siswa sebanyak 189 dengan pelepasan siswa sebanyak 28, dengan jumlah siswa sebanyak itu, kami mengalami sedikit kendala, yaitu kurangnya ruang belajar dan belum memiliki MCK secara pribadi , selama ini jika ada siswa yang ingin ke MCK sementara menggunakan MCK masjid yang kebetulan tempatnya berdekatan dengan MI, oleh karenanya kami sebagai pengelola atau pengurus MI Al-Hikmah memohon bantuannya dari Dinas atau Instansi terkait untuk membantu kami dalam hal bangunan atau fasilitas lainnya, hal ini perlu dilakukan guna meningkatkan proses belajar mengajar di MI ini, semoga dengan adanya perhatian dan bantuan yang diberikan semakin memacu semangat kami untuk mendidik siswa-siswi demi meraih cita-cita dan harapan dikemudian hari"pungkasnya.(1c)

mengaku warga Kota Cirebon "diduga pelaku pencopetan diamankan di Kantor Desa Mertapadawetan'

INDOMEDIANEWS - Diduga copet, salah seorang wanita yang mengaku warga kota Cirebon diamankan di kantor Desa Mertapadawetan, Kecamatan Astana japura, kabupaten Cirebon. 

Peristiwa tersebut terjadi saat penyelenggaraan acara Imtihan yang digelar salah satu Madrasah Ibtidaiyah desa setempat, Sabtu, 21/06/2025.

Saat diamankan, wanita yang mengaku warga Kota Cirebon tersebut, Yl 24 tahun, menyangkal kalau dirinya telah melakukan aksi kejahatan ( mencopet-red) 

Sementara dari keterangan yang disampaikan salah seorang warga Desa Mertapadawetan wetan yang kehilangan HP miliknya, Siti Umroh, 45 Tahun menuturkan. 

"Kejadiannya diperkirakan jam sembilanan, saat itu memang sedang ramai sekali karena banyak warga yang tengah menyaksikan acara imtihan, saat itu ada tangan yang mau masuk ke tas milik saya, tapi keburu ketahuan sama saya, terus langsung saya pegang, namun setelah sadar ternyata HP saya merek Oppo tipe X3 sudah tidak ada didalam tas, kebetulan saya bawa HP dua, kemungkinan dia mau ngambil HP yang satunya tapi keburu ketahuan" Jelasnya. 

Saat berita ini dipublikasikan, terduga sedang diamankan di Kantor Desa setempat guna menghindari hal yang tidak diinginkan, karena sudah banyak warga yang melihat siapa wanita yang diduga sebagai copet. 

Sayangnya, wanita yang diduga telah melakukan aksinya tersebut tidak bisa menunjukan identitasnya dengan alasan lupa. 

"KTP saya lupa saya bawa ada dirumah, karena sering hilang kalau saya bawa" Tuturnya dengan wajah sangat tenang. (1c) 

20 Jun 2025

Kapolresta Cirebon apresiasi BUMDES Cakrabuana Desa Cirebon girang

INDOMEDIANEWS -suatu kebanggaan tersendiri bagi pemdes Cirebon girang, pada saat kunjungan Kapolresta , Kombes  Sumarni dengan jajarannya beberapa hari yang lalu yang langsung diterima Kuwu desa Cirebon girang Uto Hapid serta pengurus BUMDES, untuk  meninjau langsung lokasi kegiatan Bumdes Cakrabuana dan mengapresiasi kegiatan Bumdes Cakrabuana dalam program ketahanan pangan dan ini bagian dari peran polri dalam program tersebut

"Alhamdulilah , ibu Kapolres mendukung penuh tentang tematik kami di BUMdes, bahkan beliau senang dengan produksi telor bebek yang standar pasar dan saya mengucapkan terimakasih kepada beliau yang sudah Sudi berkunjung ke Desa kami,khususnya BUMDES"ucap Kuwu pada saat media minta tanggapan terkait BUMDES diruang kerjanya Jum'at 20/6/2024.
Lebih lanjut dirinya menjelaskan 

"ada sekitar 12000m lahan bengkok di dua wilayah untuk kegiatan Bumdes,yaitu  diblok jaba kulon 7000m dan jaba wetan 5000m yang di alokasikan untuk perikanan, seperti,lele,gurame Dan nila adapun nabatinya,penanaman cabe,kacang panjang dan mentimun, Alhamdulillah ibu Kapolres mendukung penuh program yang kami galakan"tambah Kuwu bangga.

Adapun pengurus BUMDES yang sudah lama terbentuk dengan Direktur Asep Muhktar kelana dengan jajarannya pada saat media akan melakukan sesi mewawancara sedang tidak berada ditempat.
Peran Bumdes sangat membantu sekali Untuk keberlangsungan perekonomian di masyarakat dan dengan adanya BUMDES,penghasilan Asli Desa akan meningkat dari sebelumnya.
"Saya selalu Kuwu atas nama pemerintahan desa,menitipkan kepada pengurus BUMDES Cakrabuana untuk bekerja sesuai dengan tupoksinya dan bisa mengelola anggaran yang begitu besar, demi kesejahteraan masyarakat"pungkas Hapid. 
Acara yang dihadiri jajaran perangkat desa, Pengurus BUMdes dan KWT ( Kelompok wanita tani) berjalan sangat baik dan penuh kekeluargaan. Diharapkan progres kedepannya mampu mengangkat citra desa dan kesejahteraan Masyarakat sekitar. (3e) 

Megahnya kantor kuwu Beringin " hanya megah diluar"

INDOMEDIANEWS - Terlihat dari luar sangat megah, namun tak semegah didalamnya. 
Itu salah satu yang nampak nyata terlihat di Desa Beringin, Kecamatan Pangenan, Kabupaten Cirebon. 
Betapa tidak, dengan kondisi kantor kuwu yang begitu megah tidak dibarengi kualitas pengelolaan tata kelola desa yang maksimal. 
Dari pantauan IM, kerap kali kantor desa tersebut baru buka diatas jam 9 pagi, dan itu kerap terjadi, bahkan hanya beberapa perangkat desa saja yang ada tanpa adanya kepala desa atau Kuwu. 
Disaat pemerintah pusat menggalakan program ketahanan pangan, masih ada beberapa desa yang tidak merealisasikannya dengan berbagai dalih. 

Salah satunya yang terjadi di pemdes Beringin, saat dilakukan konfirmasi mengenai program ketahanan pangan, tidak ada satu perangkat desa yang bisa memberikan keterangan. 

"Saya tidak tahu kang programnya untuk apa, bahkan bumdesnya apa pun kami tidak paham" Tuturnya Jum'at, 20/06/2025. sambil meminta namanya tidak dipublikasikan. 

Tidak selesai sampai disitu, dimana Masyarakat diharuskan taat membayar pajak, sementara pemdes setempat sendiri tidak mentaatinya, ini terlihat jelas pada keberadaan mobil siaga desa yang berplat merah dan tertera tahun pajaknya 2021.

Sayangnya disaat akan melakukan klarifikasi kepada Kuwu Beringin, (Agung- red) yang bersangkutan tidak berada ditempat, bahkan saat dihubungi lewat ponselnya tidak dapat dihubungi (off-red) 
Hingga berita ini diturunkan kuwu tidak dapat dihubungi, sementara hanya ada beberapa perangkat desa yang ada dan semuanya tidak bisa memberi keterangan, hanya satu diantaranya menjelaskan mengenai kendaraan milik desa. 

"Yang kami tahu, saat inspektorat datang ke desa, salah satu temuannya adalah pemdes diharuskan segera membayar pajak kendaraan" Jelasnya dengan meminta namanya tidak di cantumkan. (1c)