INDOMEDIANEWS— Upaya meningkatkan mutu pendidikan dasar di Kabupaten Cirebon terus dilakukan. Sabtu (30/8), Pengurus Cabang Ikatan Sarjana Nahdlatul Ulama (ISNU) Kabupaten Cirebon bersama Dinas Pendidikan Kabupaten Cirebon menggelar uji kelayakan Metode Aritmatika Stenomat di Ruang Rapat PCNU.
Metode berhitung dengan jari karya Nanang Anwarudin, S.Si itu langsung mendapat respons positif dari guru, pengawas, kepala sekolah, hingga dunia usaha.
“Metode ini lahir dari keprihatinan melihat anak-anak yang kesulitan berhitung. Prinsipnya sederhana, tapi bisa jadi pintu masuk meningkatkan literasi numerasi,” ujar Nanang, penemu Stenomat.
Ketua PC ISNU Kabupaten Cirebon Udin Jaenudin, M.Pd menyebut Stenomat bisa menjawab tantangan rendahnya skor Indonesia di tes Programme for International Student Assessment (PISA) 2022. “Dampak metode baru akan terlihat sembilan tahun ke depan. Stenomat peluang bagi perbaikan jangka panjang,” katanya.
Kasi Kurikulum Bidang Pendidikan SD Disdik Cirebon Asep M. Muflih Hakim, S.Sos., M.Si menegaskan Stenomat sesuai kebutuhan guru di lapangan. Hal senada dikatakan Ketua Forum K3S Kabupaten Cirebon H. Sultoni, S.Pd yang yakin kemampuan berhitung siswa bisa meningkat signifikan jika diterapkan serentak.
Koordinator Pengawas SD Kabupaten Cirebon H. Nano Sutarno, M.Pd juga menilai Stenomat layak diterapkan luas. “Numerasi adalah fondasi. Kalau kuat berhitung, pelajaran lain lebih mudah dikuasai,” tegasnya.
Dukungan juga datang dari dunia usaha. Komisaris Utama PT Roda Lestari Utama Dade Rosadi menilai Stenomat sebagai inovasi strategis menuju Indonesia Emas 2045. “Bukan sekadar alat bantu di kelas, tapi kontribusi nyata Cirebon untuk generasi emas,” ujarnya.
Acara diakhiri dengan doa bersama setelah sambutan para pihak. Seluruh peserta menyatakan komitmennya untuk mendorong penerapan Stenomat di sekolah dasar dan madrasah sebagai terobosan peningkatan literasi numerasi di Kabupaten Cirebon(1c)