INDOMEDIANEWS - Proses pengerukan Sungai Singaraja yang melintasi enam desa di tiga kecamatan Kabupaten Cirebon tidak sesuai harapan dan tujuan normalisasi. Berbagai alasan dari mulai sulitnya akses yang dilintasi alat berat hingga tak kunjung adanya respon DPUTR Kabupaten Cirebon yang merealisasikan bantuan alat berat amphibi. Ironis, hal ini membuktikan tidak terjalinnya sinergitas antar instansi pemerintah dalam penanggulangan banjir di kawasan pemukiman warga yang menjadi langganan banjir.
Hingga kini, terhitung hanya Desa Japura Lor dan sebagian Desa Lemahabang saja yang berhasil dilakukan pengerukan. Sementara desa lainnya belum bisa ditangani maksimal oleh BBWS Cimancis karena terhambatnya akses alat berat dan minimnya perhatian DPUTR Kabupaten Cirebon yang tak kunjung memberikan bantuan.
Salah seorang warga, Haris menyebutkan, kegiatan pengerukan sungai singaraja yang saat ini baru berlangsung di Desa Tuk Karangsuwung, Kecamatan Lemahabang jauh dari tujuan normalisasi. Kegiatan pengerukan tersebut hanya dilakukan di bagian hulu saja yang tidak ada pemukiman warga, sedangkan persoalan banjir langganan terjadi di sepanjang aliran sungai yang bersebelahan dengan kawasan padat penduduk akibat pendangkalan dan penyempitan aliran sungai.
“Ketika hanya hulu saja yang di perlebar, maka volume air dari hulu akan lancar dan besar ke hilir, namun air akan tersendat di hilir karena aliran sungai yang sempit dan dangkal. Akibatnya, air akan tetap meluap ke kawasan pemukiman warga yang menjadi langganan banjir,“ ujarnya.
Persoalan banjir di Desa Tuk Karangsuwung dan desa lainnya perlu penanganan yang serius, tidak sekedar menjadi kegiatan yang terkesan asal - asalan. Kegiatan normalisasi ini harus memenuhi teknis yang profesional sesuai harapan dan tujuan dari normalisasi itu sendiri, maka koordinasi dan tanggungjawab bersama antar instansi pemerintah perlu terjalin baik dalam menangani penanggulangan kawasan langganan banjir.
“Normalisasi ini jangan hanya asal saja, perlu penanganan yang serius dan memahami tujuan dari normalisasi di suatu kawasan yang menjadi langganan banjir. Semua pihak harus dapat memastikan kegiatan normalisasi benar-benar dapat maksimal dan hasil berdampak positif bagi warga masyarakat. Jika hasilnya akan tetap banjir, apalah artinya kegiatan yang hari ini dilaksanakan,“ tegas Aris. (1c)
0 $type={blogger}:
Posting Komentar