7 Jun 2025

SMKM Lemahabang "Idul Qurban Tauladan Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail"

INDOMEDIANEWS -Mentauladani sosok Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail dalam mentaati dan mematuhi perintah Allah, Keluarga Besar SMKM Lemahabang, Kabupaten Cirebon melaksanakan Qurban sebagai pertanda ketakwaan mahluk terhadap perintah Allah. 

Keihlasan dan ketakwaan Hamba Allah yang digambarkan sosok Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail, merupakan cerminan atau gambaran kesabaran dan ketakwaan yang tiada tara. 

Hal ini pula yang disampaikan Wakasek Kesiswaan SMKM, Jimmi, saat pelaksanaan Qurban yang disaksikan oleh para pendidik dan Siswa setempat. 

"Alkhamdulillah, saat ini kami keluarga besar SMK Muhammadiyah dapat melaksanakan acara penyembelihan dan pembagian hewan Qurban sebanyak 37 ekor kambing dan 1 ekor sapi, dimana kesemuanya hasil dari udunan para siswa dan pengajar, setelah dilakukan penyembelihan hewan Qurban, daging yang telah dipotong-potong kemudian dibagikan kepada Masyarakat yang membutuhkan dan sebagian juga dibagikan kepada seluruh Siswa" Tuturnya, Sabtu, 07/06/2025.

Sementara itu, Kepala SMKM Lemahabang, Ruspandi, mengharapkan dengan pelaksanaan Qurban semakin meningkatkan rasa kepedulian antar sesama. 

"Makna Idul Qurban adalah meningkatkan rasa kepedulian untuk berbagi pada sesama, hakekatnya berqurban adalah menanamkan rasa saling peduli dan ikhlas untuk berbagi juga meningkatkan rasa ketakwaan kepada Allah, sebagaimana patutnya Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail terhadap perintah Allah, jika ibadah haji manfaatnya dirasakan secara pribadi, namun Qurban manfaatnya dapat dirasakan oleh Orang banyak, semoga kita semakin takwa dan patuh atas perintah Allah, dihari Idul Qurban ini, kami keluarga Muhammadiyah menghaturkan mohon maaf lahir batin" Jelasnya. (1c) 

5 Jun 2025

Pemdes Picung pugur laksanakan monev " sebagai kontrol anggaran"

INDOMEDIANEWS - Pembinaan dan pengawasan terhadap pelaksanaan roda pemerintahan desa dilakukan pemerintah kecamatan Lemahabang, Kabupaten Cirebon melalui Monitoring dan Evaluasi ( Monev). 
Guna menciptakan pemerintahan desa yang melaksanakan kewajibannya dengan mematuhi aturan dan ketentuan, Monev dilakukan secara berkala, hususnya terkait pemanfaatan dan penggunaan anggaran dana desa tahap 1 tahun 2025.
Hal tersebut disampaikan Sekretaris Kecamatan Lemahabang, Martin Bhutto saat menggelar monev di desa Picung pugur, kecamatan Lemahabang, Kabupaten Cirebon. 

"Salah satu tugas kami adalah melakukan pembinaan dan pengawasan terhadap desa dalam hal penggunaan anggaran, oleh karenanya kami melaksanakan monev untuk mengecek mengenai penggunaan anggaran dana desa tahun anggaran 2025, diharapkan dengan dilaksanakannya monev ini kita bisa memberikan masukan atau pemahaman tentang tata kelola keuangan desa" Tuturnya, Kamis,  05/06/2025.

Sementara itu, Kuwu Picung pugur, Saki, menyambut baik pelaksanaan monev yang dilakukan pihak kecamatan. 

"Menurut kami monev ini sangat perlu, selain memberikan pemahaman lebih, tentunya memberikan masukan tentang pengelolaan anggaran yang diterima desa, ini semata demi mewujudkan pemerintahan desa yang bersih dengan tetap berpegang pada aturan dan hukum yang berlaku, diharapkan dengan kegiatan yang dilaksanakan secara berkala ini, mampu memberikan pemahaman dan pengetahuan bagi kami untuk melaksanakan dan menggunakan anggaran sesuai dengan mekanisme dan aturan yang telah ditetapkan, sebagai kuwu saya pun berharap agar seluruh jajaran perangkat desa maupun lembaga yang ada akan terus berupaya satu tujuan yaitu menciptakan pemerintahan desa yang bersih dan mampu meningkatkan kesejahteraan Masyarakat dalam segala bidang yang positif" Jelasnya. (1c) 

Monev Desa Tuk Karangsuwung " demi kemajuan desa"

INDOMEDIANEWS - Salah satu upaya untuk berjalannya penggunaan anggaran sesuai ketentuan, dilakukan Pemerintah Kecamatan Lemahabang, Kabupaten Cirebon, melalui Monitoring dan Evaluasi ( Monev) 
Bertempat di Kantor Desa Tuk Karangsuwung, acara dilaksanakan dengan dihadiri oleh Kuwu dan jajaran perangkat desa setempat. 

Dalam keterangan yang disampaikan kasi pemerintahan Kecamatan Lemahabang, H.Rian, monev yang dilaksanakan di Desa Tuk Karangsuwung terkait tata kelola pemanfaatan anggaran Dana Desa tahap 1.Tahun Anggaran 2025.

"Ini merupakan upaya kami dalam memberikan masukan atau pemahaman tentang tata kelola keuangan desa, dan Alkhamdulillah dari hasil monitoring yang kami lakukan semuanya berjalan sesuai mekanisme" Tuturnya. Kamis,  05/06/2025.

Sementara itu, Kuwu Tuk Karangsuwung, Azis Maulana sangat berterimakasih dengan adanya acara monev tersebut. 

"Ini merupakan bentuk kepedulian pihak kecamatan kepada pemerintahan Desa agar senantiasa melaksanakan kewajiban dalam penggunaan nggaran yang sesuai dengan tata kelola dan aturan yang berlaku, InsyaAllah kami dari pihak Pemerintah Desa akan senantiasa melaksanakan segala sesuatunya sesuai dengan mekanisme dan ketentuan yang berlaku, oleh karenanya dengan adanya monev ini kami bisa mengetahui jika mana terdapat satu kesalahan atau hal yang sekiranya kurang bersesuaian, namun demikian saya selaku Kuwu tentunya berkewajiban untuk terus berkomunikasi dan menjalin kemitraan dengan berbagai pihak, agar program yang kami susun bisa terealisasi dengan baik, hususnya dalam mewujudkan desa yang mampu berbuat baik untuk. Kemajuan dan kesejahteraan warga desa tuk Karangsuwung" Tuturnya. 

Lebih lanjut Azis menjelaskan, bahwa dalam membangun sebuah desa diperlukan kerjasama dengan berbagai pihak. 

"Sejalan antara pemerintah desa dan lembaga desa, merupakan salah satu keniscayaan dalam mewujudkan keinginan Masyarakat, oleh karenanya peran serta masyarakat, Lembaga Desa maupun pihak lainnya sangat diperlukan, dengan adanya keinginan yang sama untuk membangun dan mensejahterakan warga, menjadi sebuah kunci keberhasilan dalam menata dan mewujudkan harapan" Pungkasnya. (1c) 

4 Jun 2025

Diduga Bansos dimanipulasi "warga Japura Lor tuntut Hukum ditegakan"

INDOMEDIANEWS -Ratusan warga Masyarakat Desa Japura Lor Kecamatan Pangenan Kabupaten Cirebon, mendatangi balai desa setempat, guna mempertanyakan berbagai permasalahan yang ada di desa. Salah satunya, Bantuan Sosial (Bansos) beras yang diduga tidak diberikan pada yang berhak dan kepengurusan atau pendirian BUMDes. 

Audensi diisi dengan dialog interaktif tersebut, dihadiri unsur Muspika dan Puskesos desa setempat, warga mempertanyakan berbagai permasalahan yang ada di desa. Salah satunya, Bansos beras yang diduga tidak diberikan pada warga yang mendapatkan program tersebut dan dialihkan kepada warga yang tidak terdapat dalam data atau KPM ( keluarga penerima manfaat). 

Menurut warga setempat Muhammad Suwandi, kedatangan warga ke balai desa ini untuk audiensi dengan pihak desa dan unsur Muspika, mengenai berbagai dugaan yang terjadi. Salah satunya, Bansos beras dari Badan Pangan Nasional (Bapanas) tahun 2024 yang diduga tidak diberikan pada yang berhak. 

"Yang paling mencengangkan, ada tanda terima. Padahal bukan yang tercantum pada nama penerima dan ini menjadi bukti bagi kami, untuk melaporkan ke pihak berwajib," Tuturnya, Rabu 4/6/2025.

Suwandi menceritakan, sekitar 2024, desa ini mendapatkan program Bansos beras dari Bapanas dan seharusnya, dibagikan pada yang tercantum pada penerima. Akan tetapi yang terjadi, sekitar ratusan warga yang datanya ada, namun tidak menerima. 

"Setelah kami telusuri, data penerima dengan yang menerima tidak sinkron. Artinya, ada dugaan oknum yang mengambil beras tersebut,ini sangat ironis, Keluarga Penerima Manfaat ( KPM) yang jumlahnya ratusan tidak menerima bantuan beras, kalaupun terjadi peralihan tentunya harus sesuai mekanisme, sementara saat kami menanyakan apakah ada berita acaranya, pihak desa hanya menjawab ada tanpa bisa memperlihatkan berita acara yang kami minta, jelas ini ada kesalahan, tentang siapa yang bersalah, nanti proses yang menjawab, sementara langkah yang kami lakukan adalah musyawarah dengan para penerima bantuan yang tidak mendapatkan haknya, jika dirasa perlu, tidak menutup kemungkinan akan kami lanjutkan ke proses Hukum, biar nanti Hukum yang menentukan siapa yang salah dan harus siap menerima konsekuensinya, intinya kami menginginkan adanya pemerintahan desa yang bersih dan tidak memangkas Hak warga dengan dalih apapun" Tuturnya. 

Dirinya mengharapkan, pihak berwajib untuk mengusut tuntas dugaan oknum yang bermain dalam pembagian Bansos beras. 

Sementara itu, Kuwu Japura lor, Gufron, saat ditanya terkait adanya tuntutan warga perihal kepengurusan BUMDes dan adanya dugaan penyelewengan penerima bantuan Sosial, menyampaikan akan melakukan evaluasi kinerja masing-masing sektor, agar lebih baik ke depannya. 

"Kami ucapkan terima kasih pada masyarakat yang telah menyampaikan aspirasi dan segera membenahi internal desa, guna lebih baik," ungkapnya.

Ditempat yang sama, Plt Camat Pangenan, Deni Syafrudin menuturkan, audiensi ini sebagai upaya untuk arah yang lebih baik bagi desa dalam melaksanakan roda pemerintahan. 

"Tentunya, akan menjadi support bagi kami untuk lebih meningkatkan pembinaan di tiap desa, agar lebih maksimal," tuturnya.

Deni menambahkan, salah satu yang terungkap dari dialog interaktif tersebut, adanya dugaan oknum yang bermain dalam pembagian Bansos beras. 

"Akan kami konfirmasi pada Puskesos desa. Apakah sesuai Juklak dan Juknis dalam penyaluran bansos beras tersebut, selain itu akan kami lakukan pendalaman terkait persoalan bansos, jangan sampai warga yang memang berhak menerimanya malah tidak menerima, harapan kami kepada seluruh pihak Pemdes untuk melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya sesuai aturan dan hukum yang berlaku, yang terpenting manfaatkan dan gunakan anggaran sesuai dengan aturan" Tuturnya. (1c) 

Kuwu Ciawi Japura apresiasi tuntutan warga

INDOMEDIANEWS- Masyarakat Desa Ciawijapura Kecamatan Susukanlebak Kabupaten Cirebon mendatangi balai desa setempat, guna mempertanyakan transparansi anggaran dan dugaan nepotisme pihak desa dalam pembentukan Badan Usaha Milik Desa (Bumdes).

Dengan memakai pita merah, tanpa spanduk dan orasi, massa langsung ditemui pihak desa dan berdialog secara terbuka. Dalam audiensi tersebut, warga menyampaikan berbagai pembangunan yang diduga tidak transparan dan direktur Bumdes, tak lain anak kuwu atau kepala desa setempat.

Menurut warga setempat, Moch. Rosid, berbagai dugaan muncul di tengah masyarakat mengenai pemerintahan desa. Salah satunya direktur Bumdes, tidak lain anak kuwu atau kepala desa. "Memang tidak ada aturan secara eksplisit, anggota keluarga kuwu atau kepala desa menjadi pengurus BUMDes. Namun mekanisme pengangkatan, harus transparan dan sesuai aturan yang berlaku serta melibatkan partisipasi masyarakat desa, guna memastikan tidak ada nepotisme," Tuturnya, Selasa ,3/6/2025.

Rosid memaparkan, hasil audiensi kedua ini menghasilkan kesepakatan akan adanya perombakan pengurus BUMDes sekitar Juli mendatang dan tentunya, masyarakat akan menunggu hingga batas waktu tersebut. 

"Kami ingin adanya dalam pemilihan susunan kepengurusan termasuk Direktur BUMDes dipilih masyarakat, melalui Musyawarah Desa dengan berpedoman pada tata tertib dan mekanisme pengambilan keputusan musyawarah desa yang diatur dalam Permendesa nomor 4 tahun 2015 Pasal 9 dan Pasal 16 tentang Pendirian, Pengurusan dan Pengelolaan, dan Pembubaran Badan Usaha Milik Desa. Adapun pelaku musyawarah desa terdiri dari tiga unsur yaitu Pemerintah Desa, BPD dan unsur masyarakat," Jelasnya. 

Menanggapi aspirasi tersebut, Kuwu Desa Ciawijapura, Ade Srisumartini mengungkapkan, dalam melaksanakan program desa tak lepas dari komunikasi dengan berbagai pihak, termasuk kecamatan. Hal ini dilakukan, agar sesuai aturan yang berlaku, termasuk pembentukan Bumdes. 

"Berbagai tahapan telah dilakukan pihak desa mengenai pembentukan Bumdes. Adapun keluarga saya menjadi ketua Bumdes, sudah melalui mekanisme. Bahkan, telah sosialisasi ke masyarakat, namun tidak ada yang berkenan. Mengingat, upah yang minim, karena alasan itulah, saya berdasarkan hasil musyawarah mengangkat anak untuk menjadi direktur BUMDes, kalaupun Warga meminta melakukan perubahan, mangga kita laksanakan dengan mekanisme dan tata kelola yang baik" Tuturnya. 

Masih dikatakan Ade, audiensi warga ini sangat baik untuk memberikan motivasi bagi desa, agar lebih dalam melaksanakan roda pemerintahan. 

"Adapun BPD yang belum ada keterwakilan masing-masing wilayah, akan segera benahi. Untuk kepengurusan BUMDes, kami evaluasi hingga Juli mendatang," tuturnya.

Sementara itu, Perwakilan Forum Komunikasi Kuwu Cirebon (FKKC) Kabupaten Cirebon, H Lili Mashuri mengungkapkan, dalam melaksanakan program desa tak lepas dari peran serta masyarakat, salah satunya Musyawarah Dusun (Musdus) lalu dibawa ke tingkat desa. 

"Sepertinya hanya mis komunikasi antara pihak desa dengan masyarakat, maka alangkah baiknya komunikasikan yang intensif antara pihak desa dan warga, agar tidak terjadi tafsir yang berbeda, semuanya bisa dibicarakan dan dimusyawarahkan dengan baik, Alkhamdulillah audensi ini berjalan dengan sangat baik" Jelasnya. 

Perwakilan Komisi Informasi Daerah (KID) Kabupaten Cirebon, Fredy menuturkan, dalam transparansi anggaran ada yang dikecualikan. 

"Anggaran yang belum diaudit inspektorat, masih menjadi dokumen rahasia. Baik secara lisan maupun dokumen desa. Untuk informasi publik memang merupakan suatu keharusan, namun tidak semuanya harus terbuka secara transparan, dalam artian ada aturan jelas tentang batasannya" Jelasnya. 

Usai acara Audensi, Kuwu Bersama warga Ciawi Japura meminta perhatian dan bantuan dari Gubernur Jawa Barat (KDM) 

"Saat ini kami tengah melaksanakan pembangunan masjid, dimana saat ini pengerjaannya sudah mencapai 70%  dan tinggal 30% lagi, oleh karenanya kami mohon bantuan Pak Dedi sebagai bapak aing untuk memberikan sumbangan agar pembangunan masjid segera dapat diselesaikan" Tutur Kuwu Ade. (1c) 

1 Jun 2025

penangkaran Kura-kura Belawa terkendala lahan "Pemerintah harus sigap"

INDOMEDIANEWS - Upaya pengembangan wisata Cikuya terkendala dengan ketersediaan lahan yang kurang memadai. 
Dengan luas lahan 2000 meter persegi dirasa masih sangat jauh dari  kata ideal, khususnya dalam hal ketersediaan lahan untuk kolam penangkaran kura-kura. 

Obyek wisata Cikuya yang berada di Desa Belawa, Kecamatan Lemahabang, Kabupaten Cirebon, merupakan salah satu wisata konservasi dan edukasi terkait keberadaan dan pelestarian kura-kura langka jenis Labi-labi atau dengan bahasa lokal Bulus spcies amyda cartaleginia yang memiliki ciri has berupa tengkorak berwarna hitam pekat, leher panjang dan memiliki bentuk punggung yang cekung menyerupai punggung manusia serta berat badan bisa mencapai 80 kg. 
Sayangnya usaha pokdarwis ( Kelompok Sadar Wisata) untuk terus berupaya mengembangkan wisata dan kelestarian kura-kura yang ada terkendala dengan keterbatasan tempat. 
Hal tersebut disampaikan ketua pokdarwis Cikuya, Eman Suherman saat ditemui di lokasi wisata Cikuya, minggu, 1/06/2025.

"Saat ini tukik atau kura-kura yang berhasil ditetaskan  melalui penangkaran sebanyak 1500 ekor dari jumlah keseluruhan telur sebanyak 2786 , dari bulan Juli  2024 sampai pebruari 2025,  sementara balong untuk pembesaran Kura-kura hanya ada dua, satu kolam pembesaran, satu kolam induk, ini jelas sangat tidak memadai, bahkan untuk kolam induk yang idealnya diisi oleh seratus ekor, saat ini diisi kurang lebih 200 sampai 300 ekor, yang dampaknya terjadi perkelahian antar kura-kura, bukan hanya karena pakan yang dirasa masih kurang, namun kematian kura-kura terjadi karena kolam yang sempit hingga menimbulkan perkelahian antar kura-kura" Tuturnya. 

Eman lebih lanjut menjelaskan, pihaknya sudah berusaha maksimal untuk mengembangkan dan merawat keberadaan kura-kura dengan segala keterbatasan yang ada. 

"Untuk pakan mungkin kami sedikit terbantu dengan kesiapan pihak pemdes Belawa yang menyediakan, hanya saja persoalan yang harus ditangani secepatnya adalah menyediakan atau membuat balong baru, sementara kami tidak memiliki anggaran untuk itu, oleh karenanya kami sangat berharap agar Dinas terkait baik itu pariwisata maupun perikanan bisa mealokasikan untuk menyediakan atau membangun balong agar keberadaan kura-kura tetap lestari, kalau hanya penangkaran kami rasa sudah sangat berjalan dengan baik, hanya saja tidak cukup melakukan penangkaran karena setelah telur menetas kami harus menaruhnya di kolam atau balong yang tersedia, bisa dibayangkan, setiap hari ada saja telur yang menetas, sementara balongnya hanya ada dua, ini jelas sangat tidak ideal, intinya kami berharap adanya perhatian serius dari semuan unsur, tidak cukup hanya mengelola Cikuya dengan wisatanya saja, namun harus memperhatikan kelangsungan atau keberadaan kura-kura, kalau hanya terfokus pada wisatanya saja mungkin mudah, namun konsep kami tidak sebatas itu, kami menginginkan wisata Cikuya tetap ada dan semakin berkembang dan keberadaan kura-kura pun dapat dilestarikan" Pungkasnya. (1c)