27 Nov 2025

Ratusan Warga Kecamatan Astanajapura rela antri demi BLT Kesra

INDOMEDIANEWS - Ratusan warga Masyarakat Kecamatan Astanajapura secara bergantian mendapat bantuan dari pemerintah pusat melalui BLT Kesra ( Bantuan Langsung Tunai) tahun 2025.
Pencairan tersebut dilaksanakan oleh pihak Kantor Pos yang bertempat atau dipusatkan di Kantor Kecamatan Astanajapura. 
Ada 11 Desa se Kecamatan Astanajapura yang secara bergantian rela antri untuk mendapatkan BLT Kesra. 
Dari pantauan Media, sebanyak 900 lebih Warga Desa Munjul sebagai Keluarga Penerima manfaat ( KPM) antri sejak pagi hingga siang untuk mendapatkan BLT Kesra sebesar Rp. 900.000 per KPM. 
Ironisnya, rata-rata penerima BLT Kesra tidak saja berpenampilan mentereng namun sebagian banyak menggunakan kendaraan roda dua ( Motor-red)
Sementara jika mengacu pada peraturan tentunya sangat berlawanan, betapa tidak, dalam aturannya sudah ditetapkan, bahwa penerima BLT Kesra meliputi berbagai hal :

-Warga Negara Indonesia (WNI) Calon penerima harus merupakan WNI yang dibuktikan dengan kepemilikan Kartu Tanda Penduduk (KTP).

-Terdaftar dalam Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) Penerima harus terdaftar dalam DTKS yang dikelola oleh Kementerian Sosial.

-Masuk Kategori Ekonomi Desil 1-4: Penerima BLT Kesra berasal dari keluarga yang termasuk dalam Desil 1 hingga 4, yaitu:
Desil 1: Keluarga sangat miskin_
Desil 2: Keluarga miskin_
Desil 3: Keluarga hampir miskin_
Desil 4: Keluarga rentan miskin_
-Tidak Menerima Bantuan Sosial Lain: Penerima BLT Kesra tidak boleh menerima bantuan sosial lain seperti Program Keluarga Harapan (PKH) atau Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT).
Penerima BLT Kesra akan mendapatkan bantuan sebesar Rp 900.000 untuk periode Oktober hingga Desember 2025 . 

Jika melihat kriteria tersebut tentunya sangat berlawanan dengan kenyataan dilapangan. 

Menyikapi hal tersebut, salah seorang aktivis Cirebon Timur, Asep menuturkan perlu adanya pendataan yang benar-benar sesuai fakta. 

"Tujuan Pemerintah tentunya sangat baik, namun disayangkan kebaikan tersebut tidak dibarengi dengan sesuatu yang baik, betapa tidak, dilihat dari para penerima banyak yang menggunakan perhiasan yang sangat mentereng, termasuk kendaraan bermotor yang mereka gunakan, inikan jelas ada kesalahan data yang tidak akurat, sementara tidak sedikit pula masih banyak Masyarakat yang secara kasat mata memang benar-benar miskin malah tidak mendapatkan bantuan tersebut, bahkan ironisnya masih banyak ditemukan atau laporan dari Masyarakat, Orang yang sudah meninggal masih menerima bantuan yang diwakilkan oleh keluarganya dengan berbagai dalih, tidak berhenti sampai disitu, ada juga Warga yang mengeluh, bahwa setelah menerima bantuan harus memberikan upeti pada pihak tertentu, jadi wajar jika ada yang berburuk sangka, penerima bantuan ini bisa dipermainkan datanya, oleh karenanya harus ada tindakan tegas dari pihak terkait, jika ada pungutan dengan dalih apapun, termasuk pendataan yang tidak sesuai harus di sangsi sesuai aturan Hukum yang berlaku, karena jika dibiarkan, maka akan banyak oknum yang bermain demi meraup keuntungan tanpa memikirkan keluh kesah dari warga yang dirampas Haknya" Pungkas Asep. (1c) 

26 Nov 2025

Pemdes Lemahabang Manfaatkan Banprov untuk peningkatan Infrastruktur

INDOMEDIANEWS - Sesuai aturan dan mekanisme terkait pengguna dan pemanfaatan Anggaran Bantuan Provinsi Jawa Barat, Pemerintah Desa Lemahabang, Kecamatan Lemahabang, Kabupaten Cirebon merealisasikan Banprov tersebut untuk peningkatan infrastruktur berupa pengaspalan ( Hotmik) yang berlokasi di Jalan Kartini Dusun 3 desa setempat. 
Pemanfaatan anggaran tersebut dituturkan Kuwu Lemahabang, Toto Sugianto, direalisasikan sesuai mekanisme. 

"Untuk Banprov Tahun anggaran 2025 diperuntukan bagi pengembangan atau peningkatan infrastruktur, oleh karenanya kami dari pihak desa memanfaatkan anggaran yang tersedia untuk pembangunan jalan atau hotmik yang berlokasi di jalan Kartini Dusun 3 dengan volume 870 meter, diharapkan dengan adanya peningkatan jalan yang lebih baik akan berdampak baik pula bagi pengembangan dan kenyamanan Masyarakat setempat dalam beraktifitas sehari-hari" Tuturnya, Rabu, 26/11/2025.

Lebih lanjut Toto menuturkan, dengan adanya anggaran yang diterima desa bisa dimanfaatkan sebaik mungkin untuk berbagai hal yang positif. 

"Anggaran yang diterima pemerintah desa tentunya diharapkan mampu meningkatkan perekonomian dan hal lainnya yang sifatnya membangun, kami terus berupaya untuk memanfaatkan anggaran yang tersedia dengan sebaik mungkin dan disesuaikan mekanismenya atau pemanfaatannya sesuai hasil Musyawarah, intinya apapun bentuk anggaran yang ada bisa dimanfaatkan demi kemakmuran dan kesejahteraan Masyarakat, oleh karenanya kami berharap peran serta dan dukungan dari semua pihak agar cita-cita dan harapan untuk membangun Lemahabang semakin baik dan terus membaik bisa tercapai dengan hasil yang baik pula" Pungkasnya. (1c) 

25 Nov 2025

Pemdes Leuwidinding mulai bangun gedung Koperasi Merah Putih

INDOMEDIANEWS- Guna mendukung Program Pemerintah dalam merealisasikan terwujudnya pendirian Koperasi Merah Putih, Pemerintah Desa Leuwidinding, Kecamatan Lemahabang, Kabupaten Cirebon, mulai merealisasikannya lewat pembangunan gedung koperasi yang berlokasi di Blok Bubulak tidak jauh dari lapangan sepakbola desa setempat.
Dengan mulai dilaksanakannya program tersebut diharapkan progres berdirinya kopdes segera bisa dilaksanakan dan berjalan sesuai yang diharapkan.

Hal tersebut disampaikan Kuwu Leuwidinding Imas Rasdianto saat ditemui dilokasi.

"Kami berharap program Koperasi Desa dapat berjalan dengan baik dan sesuai harapan" tuturnya, Selasa,25/11/2025.

Lebih lanjut Imas menuturkan, dengan terealisasinya program Koperasi Desa atau Koperasi Merah Putih benar-benar bisa dilaksanakan sesuai dengan tujuan yang digagas oleh Presiden RI.

"Jika dilihat dari tujuan awal terbentuknya koperasi desa tentunya sangat baik, tinggal bagaimana nanti para pengurus termasuk para pemangku kebijakan untuk melaksanakannya sesuai dengan tujuan berdirinya koperasi itu sendiri, kami dari pihak pemerintah desa sifatnya hanya membantu sesua dengan tupoksi dan kemampuan yang kami miliki, namun demikian tentunya harapan kami agar program Pemerintah dalam hal ini koperasi desa benar-benar dapat terlaksana dengan baik demi perkembangan dan kesejahteraan Masyarakat, intinya apapun program yang digulirkan tidak akan berjalan dengan baik tanpa adanya semangat kerja dan keinginan bersama untuk melakukan yang terbaik, InsyaAllah, dengan niat baik akan menghasilkan sesuatu yang baik pula" pungkasnya.(1c) 

MBG berdampak pada Masyarakat Bawah " tepatkah? "

Penulis : R. Agus Syaefuddin

MBG ( makan bergizi gratis ) merupakan salah satu program pemerintah yang bertujuan untuk meningkatkan gizi Anak Bangsa.
Keberadaan MBG sendiri sangat dinantikan oleh banyak kalangan, terlebih lagi para pelajar dari tingkat PAUD Hingga SLTA.
Program tersebut merupakan salah satu program unggulan pemerintah ( Presiden) sesuai janji politiknya saat pencalonan.
Program yang menelan anggaran tidak sedikit tersebut diharapkan akan berdampak positif pada perkembangan dan kesehatan Anak Bangsa.
Sayangnya, program positif tersebut tidak dibarengi dengan penelitian atau peninjauan yang lebih dalam, apakah hanya bertujuan untuk meningkatkan kesehatan, hingga melupakan aspek lainnya ?
Dalam kenyataannya, program tersebut memang meningkatkan taraf kehidupan Masyarakat banyak, yang salah satunya adalah selain peningkatan gizi juga terbukanya lahan pekerjaan.
Namun apakah hanya cukup sampai disitu, tentunya tidak.
Tujuan baik jika tidak dibarengi dengan kebaikan lainnya tentu akan menimbulkan dampak yang kurang baik.
Keberadaan MBG tentu menyerap banyak faktor, salah satunya adalah meningkatnya kebutuhan bahan pokok yang diperuntukan bagi kelancaran MBG itu sendiri.
Beberapa penunjang MBG antara lain adalah membutuhkan stok beras yang cukup, Buah-buahan, dan kelengkapan lainnya termasuk tenaga kerja yang tidak sedikit.
Tetapi harus disadari, dampak yang terjadi dengan dibutuhkannya berbagai ketersedian barang tersebut adalah menangisnya para pedagang kecil, hususnya yang bergerak dibidang perdagangan Buah-buahan.
Saat ini, para pedagang kecil atau eceran sangat kesulitan untuk membeli Buah-buahan, karena para pedagang besar lebih condong menjual buahnya untuk keperluan MBG ( kualitas penjualan yang tidak sedikit) ketimbang dijual kepada pedagang buah eceran.
Karena sulitnya mendapatkan Buah-buahan, akhirnya kalaupun ada harganya tentu tidaklah murah .
Hal lainnya yang tidak kalah pentingnya adalah dampak dari tenaga kerja MBG, yang rata-rata tenaga kerjanya kaum perempuan ( Ibu Rumah Tangga).
Mungkin dampak dari tenaga kerja tersebut tidak akan terlihat langsung, namun tidak menutup kemungkinan, dengan seiringnya waktu baru akan terlihat dampaknya, salah satunya adalah berkurangnya perhatian terhadap kelangsungan rumah tangga, dimana yang biasanya bisa mengurus keluarga dengan maksimal akan berkurang karena imbas dari pekerjaannya.
Sehari dua hari atau bahkan hitungan bulan mungkin tidak akan ada dampaknya, namun akankah bertahan dengan kurun waktu tahunan.
Kita lihat secara nyata, para pekerja yang umumnya kaum ibu-ibunya memulai pekerjaannya ditengah malam ( jam 12 malam ) yang dilakukan dalam setiap harinya.
Hal ini tentunya membuat kelelahan yang berakibat kurang maksimalnya dalam menata kehidupan keluarga, terlebih jika masih memiliki anak kecil, akhirnya dampak dari pekerjaan tersebut muncul benih keributan dalam keluarga itu sendiri.
Hal diatas hanya beberapa dampak dari program MBG.
Alangkah bijaknya, jika program MBG yang menelan anggaran Triliuanan tersebut dialihkan ke hal lainnya yang tidak kalah penting, semisal untuk pendidikan dan kesehatan.
Andai saja pemerintah bisa bertindak lebih bijak dan melihat konsekuensi dari sebuah program yang dirasa baik namun ada yang lebih baik, tidak ada salahnya untuk dilakukan kajian ulang dan merubah sebuah program yang lebih mengena dengan tidak mengurangi dasar tujuan yaitu demi Bangsa dan Negara.
Kita ambil contoh yang nyata, jika anggaran MBG yang diberikan kepada Anak Bangsa dengan nominal anggaran per penerimanya sebesar Rp.10.000 dan dirata rata 25 x dalam satu bulan, maka setiap penerima program Makan Bergizi diasumsikan menelan anggaran Rp.250.000.
Dari total Rp.250.000 tersebut dikalikan berapa banyak jumlah penerima, ditambah lagi anggaran untuk operasional dan honor para pekerja MBG.
Andai saja uang tersebut diperuntukan bagi Pendidikan dan Kesehatan, mungkin manfaatnya akan lebih baik.
Pengalihan dari program MBG ke Program Pendidikan dan kesehatan secara gratis tanpa adanya mekanisme lain, itu akan lebih baik.
Semua Anak Bangsa dari tingkat PAUD hingga perguruan tinggi geratis secara total, biaya kesehatan bagi seluruh lapisan Masyarakat geratis total, itu akan lebih baik.
Jika anggaran MBG yang setiap penerimanya rata-rata dinominalkan dalam Rupiah sebesar Rp 250.000 dan dialihkan untuk pendidikan, maka akan berdampak sangat positif, salah satunya dari anggaran tersebut diperuntukan bagi Guru Honorer dan kebutuhan sekolah lainnya, kesimpulannya adalah pihak sekolah mampu memberikan pendapatan guru honorer semakin membaik.
Dengan adanya pendidikan gratis tentunya memberikan hak lebih banyak bagi seluruh anak Bangsa dalam memperoleh pendidikan secara merata, dengan Syarat pihak sekolah tidak diperbolehkan melakukan pungutan dengan dalih apapun.jika ada sekolah yang melakukan pungutan lansung dipidanakan.
Intinya Niat Pemerintah pasti Baik demi kemajuan Bangsa dan Rakyatnya, namun niat baik itu saja tidak cukup jika tidak dibarengi dengan pertimbangan dan kebijakan yang lebih bermanfaat.
Program MBG memang menjadi perhatian banyak pihak dan mungkin bisa menjadi percontohan dan kebanggaan, namun tidak ada salahnya jika berdasarkan kebijakan program tersebut dialihkan kedalam sebuah program yang lebih bermanfaat dengan tidak mengedepankan rasa ego dan berat untuk mengatakan MOHON MAAF. 

24 Nov 2025

Pemdes Cipeujeuh wetan manfaatkan Eks penggilingan untuk Kopdes

INDOMEDIANEWS - Pembangunan kantor Koperasi Merah Putih Desa Cipeujeuh Wetan, Kecamatan Lemahabang, Kabupaten Cirebon mulai dilaksanakan.
Berlokasi di blok makam dusun 3 yang berdekatan dengan lokasi pujasera desa setempat.
Pembangunan perkantoran koperasi dengan memanfaatkan bekas gudang penggilingan beras yang sudah lama terbengkalai.
Dari keterangan yang disampaikan Kuwu Cipeujeuh Wetan, Cecep, menuturkan bahwa pihaknya mengharapkan keberadaan koperasi desa segera bisa terealisasi.

"Kami diharuskan menyediakan lahan untuk membangun kantor Koperasi sesegera mungkin, oleh karenanya, berdasarkan hal tersebut, maka kami mencari lahan yang benar-benar cocok dan starategis, kebetulan di desa kami terdapat bekas gudang penggilingan yang sudah lama terbengkalai, kebetulannya lagi eks bangunan tersebut berada tepat dipinggir pujasera yang sudah ada, jadi kami kira tempat tersebut sangat cocok untuk dibangun kantor atau grei koperasi, dimana kedepannya agar Masyarakat akan semakin mudah untuk berbelanja berbagai bahan kebutuhan" tuturnya, Senin, 24/11/2025.

Lebih lanjut Cecep menuturkan, pihaknya akan terus berupaya untuk memberikan sesuatu yang terbaik bagi warga dan pengembangan desa secara menyeluruh.

"Program pembangunan dan tata pemerintahan desa terus kami optimalkan, tidak hanya peningkatan infrastruktur, namun sosial kemasyarakatan dan pengembangan perekonomian menjadi program yang terus kami maksimalkan, intinya kami berharap, dengan adanya anggaran dan konsep kerja yang jelas, keberadaan Cipeujeuh Wetan mampu menjadi sebuah desa yang terus berkembang dan kesejahteraan warganya semakin meningkat dan terus meningkat, oleh karenanya kami sangat mendukung adanya koperasi desa sesuai instruksi dan harapan bapak Presiden, semoga dengan hadirnya koperasi desa akan semakin mendorong perekonomian warga Masyarakat" pungkasnya.(1c)

Pemdes Cipeujeuh Kulon terapkan konsep perkantoran kekinian

INDOMEDIANEWS- Penataan kantor Pemerintahan yang layak dan sedap untuk dipandang mata diterapkan Pemdes Cipeujeuh Kulon, Kecamatan Lemahabang, Kabupaten Cirebon.
Dengan memanfaatkan luas lahan yang ada, Pemdes Cipeujeuh Kulon tampil dengan konsep kantor pemerintahan yang mengedepankan pemaksimalan pelayanan publik dengan nuansa layaknya sebuah perkantoran.
Saat ini pekerjaan tengah dilaksanakan dengan melibatkan tenaga kerja dari warga sekitar yang memahami tentang tata kelola dan pembangunan.
Sebelumnya, keberadaan kantor Desa Cipeujeuh Kulon terlihat kurang memadai, sementara lahan pekarangan yang ada sangatlah luas.
Berdasarkan hal tersebut, Kuwu Cipeujeuh Kulon, H.Lili Mashuri mencoba melakukan perombakan dan perubahan agar lahan yang ada dapat dimanfaatkan dengan baik, dari mulai dibangunnya taman desa sampai penataan tata kelola ruang pelayanan publik.
Seperti disampaikan Kuwu Cipeujeuh Kulon saat ditemui diruang kerjanya.

"Kami menginginkan adanya kantor Pemerintahan yang layak dan mampu memberikan pelayanan terbaik bagi warga Masyarakat, oleh karenanya, konsep yang kami usung adalah adanya Kantor Pemerintahan yang memadai dengan tata kelola yang bernuansa layaknya sebuah kantor Pemerintahan, tidak hanya dibangunnya beberapa ruangan pelayanan, taman desa dan sarana lainnya, termasuk adanya pembangunan pendopo yang mana dapat dimanfaatkan untuk ruang pertemuan ataupun hal positif lainnya" tuturnya, Senin, 24/11/2025.

Lebih lanjut Kuwu yang akrab disapa Jiwu tersebut menjelaskan, dibawah kepemimpinannya, Desa Cipeujeuh Kulon diharapkan mampu menjadi sebuah desa yang benar-benar dapat dibanggakan.

"Sebelumnya kami bersama Masyarakat membangun secara bersama-sama kreasi bambu dari mulai pintu masuk desa kami, konsep kreasi bambu pun kami laksakan dengan memanfaatkan potensi desa kami yang memang memiliki banyak tanaman bambu, dengan memanfaatkan bahan yang ada, Alkhamdulillah, saat ini desa kami semakin terlihat baik dalam penataannya, oleh karenanya, berawal dari keinginan warga sekitar agar ada perubahan kantor desa, maka kami bersama team membuat rancangan tata kelola kantor Pemerintahan desa yang tetap mengedepankan kultur khas kecirebonan, InsyaAllah, tidak lama lagi Kantor Pemerintahan Desa akan selesai dengan anggaran yang tersedia, Alhamdulilahnya, warga kami pun turut membantu pembangunan kantor desa dari mulai perobohan bangunan yang lama hingga pekerjaan yang saat ini tengah dilaksanakan" pungkasnya.(1c) 

21 Nov 2025

Pemdes Sigong tingkatkan prasarana jalan lingkungan

INDOMEDIANEWS -Pemerintahan Desa Sigong, Kecamatan Lemahabang, Kabupaten Cirebon, terus berupaya meningkatkan sarana Parasara diberbagai bidang. 
Dengan memanfaatkan Anggaran Bantuan Provinsi Jawa Barat Tahun Anggaran 2025, Pemdes Sigong telah melaksanakan pembangunan peningkatan Jalan lingkungan di dusun 3 dan dusun 1 dengan anggaran sebesar Rp. 98.000.000.
Dengan adanya peningkatan jalan lingkungan tersebut diharapkan mampu meningkatkan taraf kesejahteraan warga, hal tersebut disampaikan Kuwu Sigong, Sumarsono, saat ditemui diruang kerjanya. 

"Kami dari pihak pemerintah Desa akan terus berupaya maksimal dalam memberikan yang terbaik terhadap warga Masyarakat, salah satunya adalah dengan dilaksanakannya pembangunan jalan lingkungan di dua dusun, dimana anggaran tersebut diperoleh dari Bantuan Provinsi tahun anggaran 2025, InsyaAllah dengan sarana yang memadai diharapkan berdampak pada peningkatan kesejahteraan warga sekitar, baik itu secara perekonomian maupun bidang lainnya" Tuturnya, Jum'at,  21/11/2025.

Lebih lanjut dirinya menuturkan, bahwa peran pemerintah Desa harus sejalan dengan Masyarakat, hususnya dalam turut membangun Desa. 

"Sinergitas antara Pemdes dan Masyarakat sangat diperlukan guna membangun desa secara bersama-sama, karena tanpa adanya peranserta dan dukungan dari semua pihak, tentunya pihak Pemdes tidak akan mampu melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya dengan baik, Alkhamdulillah,  selama ini kemitraan kami dengan  Masyarakat sangat terjaga dengan baik, salah satu konsepnya adalah adanya keterbukaan informasi publik, intinya apapun program yang dicanangkan Pemerintah Desa diketahui oleh seluruh lapisan Masyarakat, termasuk informasi terkait Bansos ataupun hal lainnya, kami dari pihak Pemdes sangat mengharap kepada seluruh masyarakat untuk sama-sama menjaga dan merawat pembangunan yang telah kami laksanakan" Pungkasnya. (1c) 

18 Nov 2025

Program untuk Desa perlu kajian mendalam

Penulis : R. Agus Syaefuddin

Bergulirnya anggaran dari pemerintah pusat maupun Daerah kepada Pemerintah Desa sangatlah tidak sedikit.
Dengan adanya anggaran yang diturunkan, tidak serta Merta dapat dilakukan sesuka hati, namun dibarengi dengan adanya aturan yang mengikat, termasuk kebijakan dalam penggunaannya.
Adanya aturan yang bertujuan untuk taat hukum, ternyata menjadi salah satu kendala bagi pemerintah desa untuk menggunakan anggaran yang ada.
Desa atau kuwu tidak bisa menggunakan kewenangannya secara mutlak dalam membangun desa karena terbentur oleh aturan yang telah diterapkan.
Semisal untuk membangun kantor desa anggarannya telah ditentukan dengan memanfaatkan keuangan dari Pemerintah Provinsi, yang dikenal dengan nama Banprov.
Sama halnya dengan anggaran lainnya, termasuk Anggaran Dana Desa, dimana keperuntukannya telah diterapkan termasuk persentase dalam pembagiannya.
Hal ini tentunya membuat pihak Desa tidak leluasa untuk menentukan nasibnya karena adanya batasan dalam penggunaan anggaran, sementara setiap desa mempunyai persoalan yang berbeda.
Yang lebih lagi adalah adanya potongan pajak yang harus ditaati oleh setiap penerima anggaran, sementara Masyarakat secara umum hanya melihat gelobal anggaran yang diterima desa tanpa memahami adanya potongan pajak.
Hingga akhirnya kerap menimbulkan persoalan yang menyudutkan pemerintah desa, ditambah lagi masih ada beberapa Kuwu atau pemerintah desa yang memanfaatkan anggaran tidak semestinya, hingga stigma buruk terhadap pemerintahan desa semakin lengkap.
Andai saja kebijakan pengguna anggaran diserahkan sepenuhnya kepada pemerintah desa, mungkin akan lebih baik hasilnya, dengan catatan adanya pengawasan dan penegakan Hukum yang benar-benar ditegakan tanpa adanya pengecualian.
Persoalan di desa tidak hanya berhenti disitu, kendala lainnya adalah adanya aturan yang kerap berubah termasuk hadirnya beberapa program yang berdampak pada kesulitan pemerintah desa dalam menyusun maupun membuat laporan terkait penggunaan atau kebutuhan untuk anggaran itu sendiri.
Ada beberapa kebijakan pusat atau Daerah yang memang dirasa cocok diterapkan dan wajib dipatuhi oleh pemerintah Desa, namun tidak sedikit pula yang menimbulkan persoalan baru, semisal adanya wacana program sehari seribu, dimana tujuan dari program sehari seribu tersebut memang baik demi kebersamaan dan kepedulian akan sesama, namun nyatanya, dengan adanya program tersebut membuat pihak pemerintah Desa terlebih para Kuwu merasa kebingungan untuk bagaimana caranya merealisasikan program tersebut agar mampu dipahami oleh Masyarakat, sementara tidak sedikit Masyarakat yang taraf kehidupannya dibawah garis kemiskinan , seribu memang nilai tidak besar, namun jika dikalikan maka dalam setiap bulannya masyarakat harus merogoh kocek sebesar Rp.30.000 (tiga puluh ribu rupiah) ironisnya lagi ketentuan program tersebut sifatnya tidak memaksa, ini tentunya akan berdampak pada sulitnya mengontrol berapa anggaran sebenarnya yang diterima pihak pemerintah desa dari hasil sumbangan warga.
Bahkan tidak menutup kemungkinan, program sehari seribu akan menciptakan bibit kurupsi yang sulit untuk dikontrol.
Oleh karenanya, setiap kebijakan tentunya akan menghasilkan dua kepastian, antara tepat atau tidak tepat.
Semestinya setiap program yang akan digulirkan perlu adanya kajian mendalam terlebih dahulu agar tidak menciptakan sesuatu yang bersifat remang dan menjerat seseorang dalam lubang persoalan Hukum.

13 Nov 2025

Ki Buyut Serfin akan menjadi Cagar Budaya " tinggal menunggu SK"

INDOMEDIANEWS - Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Cirebon berkunjung ke kantor Desa Mertapadawetan, Kecamatan Astana japura, Kabupaten Cirebon. 
Kehadiran team dari Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Cirebon untuk meninjau lokasi Pemakaman Ki Buyut Serfin yang tengah digodok untuk dijadikan sebagai salah satu Cagar Budaya yang ada di Kabupaten Cirebon timur. 
Dari keterangan yang disampaikan Kuwu Mertapadawetan, Moh Munif AR, bahwa proses registrasi sudah ditempuh secara keseluruhan. 

"Registrasi sudah selesai semua, kini tinggal menunggu SK dari Kementrian Pariwisata dan Kebudayaan, menuntut informasi yang kami terima,  InsyaAllah SK ( Surat Keputusan) dari Kementrian sudah turun, diharapkan dengan telah ditetapkannya Kompleks Ki Buyut Serfin sebagai salah satu Cagar Budaya, akan berdampak pada perubahan tata kelola maupun pemeliharaan komplek pemakaman Ki Buyut Serfin" Tuturnya. Kamis, 13/11/2025

Lebih lanjut Munif menuturkan, selain berkunjung ke kantor desa, team dari Kabupaten pun langsung meninjau lokasi pemakaman Ki Buyut Serfin. 

"Kami bersama pihak Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Cirebon langsung turun ke lokasi kompleks pemakaman Ki Buyut Serfin, Alkhamdulillah hasilnya sangat memuaskan, kini kami hanya menunggu turunnya SK dari Kementrian, dan mungkin langkah awalnya setelah surat ketetapan diterima akan dilakukan pemugaran area Kimpleks Pemakaman Ki Buyut Serfin, mari berdoa bersama agar semuanya dapat berjalan dan terealisasi dengan baik" Pungkasnya. (1c) 

Rumah Kuwu Karangtengah disatroni maling "Motor Dinas Raib"

INDOMEDIANEWS – Aksi kejahatan kembali terjadi di wilayah Kabupaten Cirebon. Giliran kali ini, rumah Kuwu (Kepala Desa) Karangtengah, Kecamatan Karangsembung, Kabupaten Cirebon, menjadi sasaran kawanan pencuri. 
Aksi pencurian tersebut mengakibatkan Dua unit sepeda motor — satu kendaraan dinas dan satu kendaraan pribadi — dilaporkan raib digondol maling pada Minggu (9/11/2025) dini hari sekitar pukul 03.30 WIB.

Peristiwa tersebut menimpa Kuwu Desa Karangtengah, Juli Suhaedi, yang baru mengetahui kejadian itu pada pagi harinya. Menurut penuturan Sekretaris Desa Karangtengah, Yanto Herianto, pencurian terjadi di kediaman pribadi sang Kuwu. 

"Benar, telah terjadi pencurian di rumah Pak Kuwu pada Minggu dini hari sekitar pukul 03.30 WIB. Setelah mengetahui kejadian tersebut, Pak Kuwu segera melaporkannya ke Polsek Susukanlebak,” jelas Yanto.

Aksi maling tersebut berhasil menggondol satu unit sepeda motor dinas Yamaha N-Max dengan nomor polisi E 2198 O, dan satu unit sepeda motor pribadi Honda Beat bernomor polisi E 5321 OT. Laporan resmi pun telah dibuat dengan nomor LP/B/15/XI/2025/JBR RESTA-CRB/Sektor Susukanlebak.

Pihak Pemerintah Desa Karangtengah juga berupaya mencari petunjuk tambahan dengan meminta bantuan pihak Indomaret yang berlokasi tak jauh dari rumah Kuwu. Diharapkan, rekaman CCTV di sekitar lokasi dapat membantu proses penyelidikan pihak kepolisian. 

“Kami berharap rekaman CCTV dari Indomaret bisa membantu mengungkap pelaku pencurian ini. Selain itu, kami juga mengimbau masyarakat Karangtengah agar lebih berhati-hati dan waspada. Pemerintah desa juga akan memperkuat kembali sistem keamanan dengan mengaktifkan poskamling di setiap dusun,” tambah Yanto.

Sementara itu, Kapolsek Susukanlebak, AKP H. Kuswadi, SH ketika dikonfirmasi melalui telepon WhatsApp nya membenarkan adanya laporan pencurian di rumah Kuwu Desa Karangtengah. Begitu menerima laporan, pihaknya langsung bergerak cepat ke lokasi kejadian untuk melakukan penyelidikan. 

“Kami langsung mengamankan TKP, melakukan olah TKP, mencari dan mengumpulkan barang bukti, serta meminta keterangan saksi-saksi. Saat ini penyelidikan masih berlangsung untuk mengungkap identitas dan keberadaan para pelaku,” ungkap Kapolsek.

Pihak kepolisian juga mengimbau masyarakat agar lebih waspada terhadap aksi kejahatan, terutama menjelang akhir tahun, ketika biasanya angka kriminalitas mengalami peningkatan.

Kasus pencurian yang menimpa rumah Kuwu Karangtengah ini menjadi peringatan serius bagi masyarakat dan aparat desa di Kabupaten Cirebon. Kejadian ini menunjukkan bahwa tindak kejahatan bisa terjadi di mana saja, bahkan menimpa pejabat publik yang dianggap memiliki tingkat kewaspadaan lebih tinggi.

Peristiwa ini juga menjadi refleksi penting tentang perlunya sistem keamanan terpadu di tingkat pedesaan. Pemasangan kamera pengawas (CCTV), ronda malam yang aktif, dan sinergi antara masyarakat serta aparat desa menjadi langkah strategis untuk mencegah kejadian serupa terulang.

Selain itu, hilangnya kendaraan dinas pemerintah desa menjadi isu krusial karena menyangkut aset negara yang digunakan untuk pelayanan publik. Pemerintah daerah diharapkan melakukan evaluasi terkait pengamanan kendaraan dinas serta meningkatkan sistem pengawasan di tingkat desa.

Dengan kolaborasi antara masyarakat, pemerintah desa, dan aparat kepolisian, diharapkan kasus ini dapat segera terungkap dan menjadi pembelajaran bersama untuk memperkuat keamanan lingkungan di wilayah Kabupaten Cirebon.(1c) 

10 Nov 2025

Situs Ki Buyut Serfin Mertapadawetan "ditetapkan jadi Cagar Budaya"

INDOMEDIANEWS - Menurut catatan sejarah dan penuturan sesepuh / tetua Desa Mertapadawetan, bahwa pada mulanya Desa Mertapadawetan adalah merupakan  sebuah kampung dengan nama Mertalaya yang diketemukan oleh seorang Mubaligh Islam yang berasal dari Baghdad yang bernama Syeh Arifin pada tahun 1479. 

Syeh Arifin menurut cerita dan penuturan sesepuh / tetua Desa Mertapada berasal dari Baghdad (Irak) yang sengaja datang ke Cirebon guna memperdalam dan menyebarkan ajaran Islam ditanah Cirebon. Dalam perjalanan Syiarnya beliau kemudian menemukan suatu tempat sebelah timur kota Cirebon yang masih merupakan kampung yang subur dan aman . Syeh Arifin tertarik dengan tempat itu dan akhirnya beliau berniat untuk menjadikan tempat itu sebagai tempat tinggalnya, selanjutnya kampung itu  diberi nama kampung Mertalaya, Merta artinya tempat dan laya artinya senang, aman dan makmur. Sehingga Mertalaya mengandung arti suatu tempat yang aman, makmur dan menyenangkan.

Setelah Syeh Arifin menetap di Mertalaya, semenjak itu banyak orang-orang berdatangan berguru dan menimba ilmu dan menjadi santri kepadanya. Diantara sekian banyak santri yang ada diperguruan Mertalaya terdapat tiga pemuda yang berasal dari Negri Cempa (Kamboja) yang menjadi muridnya. Ketiga pemuda tersebut mempunyai kepandaian  dan kesaktian yang luar biasa, mereka itu adalah Selarasa, Selaganda dan Selasuara. Selama berada di Mertalaya ketiga pemuda tersebut mendapat bimbingan dan pendidikan Islam dari Syeh Arifin, disamping itu mendapatkan pelajaran-pelajaran lain yang berupa kesaktian yang biasa dikenal dengan istilah kekebalan atau kedigjayaan (Kanuragan), sehingga ketiganya terkenal dengan kepandaian dan kesaktian yang tak terkalahkan pada saat itu.  

Oleh karenanya suatu hari Syeh Arifin menagadakan uji tanding terhadap ketiga santrinya itu untuk menentukan siapa yang terkuat dan terpandai dari ketiganya.
Namun setelah diadakan pertandingan ternyata tidak ada yang kalah dan tidak ada yang menang oleh karena ketiganya sama pandai dan sama sakti, maka Syeh Arifin mengadakan musyawarah dengan santri-santrinya yang lain, dan hasil musyawaran itu adalah merubah nama kampung Mertalaya menjadi Mertapada. Merta artinya tempat (panggonan) Pada artinya sama (sama pandai dan sakti), sehingga Mertapada mengandung pengertian suatu tempat yang dihuni oleh orang-orang yang berkepandaian dan kesaktian sama. Dan setelah itu dibentuk pula Ketua Kampung ( Kuwu ) sebagai orang yang mengurus masyarakat atau penduduk dan akhirnya Ketua Kampung diserahkan kepada Selarasa. Setelah beberapa tahun lamanya akhirnya Syeh Arifin wafat (Tanpa tahun) dan di kebumikan di Mertapada, dan oleh Masyarakat atau penduduk Mertapada tempat dikebumikannya Syeh Arifin dijadikan sebagai tempat Keramat Kibuyutan dengan 
Sebutan Kibuyut Serpin (asal kata dari Arifin/Syarifin/Sarpin/Serpin). Setelah Syeh Arifin wafat, beberapa tahun kemudian ketiga santrinyapun wafat dan dikebumikan disamping kuburan Syeh Arifin.

Sepeninggal Syeh Arifin dan ketiga santrinya beberapa tahun kemudian kekuasaan mertapada dipegang oleh Kidemang Ampunantara sampai wafatnya, selanjutnya digantikan oleh Nyi Mursifah Istri kidemang Ampunantara. Pada saat Nyi Mursipah memimpin Mertapada, beliau membagi Mertapada menjadi dua bagian, yaitu Mertapada bagian Timur disebut Mertapadawetan dan diberikan kepada anak laki-laki (anak sulungnya), sedangkan Mertapada bagian Barat disebut Mertapadakulon yang diberikan kepada anak perempuan dan menantunya.. Semenjak itulah Mertapada terbagi menjadi dua kampung atau desa yang dikenal dengan nama Desa Mertapadawetan dan Desa Mertapadakulon.

Hingga saat ini, Makam Keramat Syech Arifin atau dikenal juga dengan sebutan Ki Buyut Serpin, kerap dikunjungi oleh para penjiarah baik Warga sekitar maupun Masyarakat dari luar Daerah.
Semoga Babad atau ceritera ini bisa menjadi tauladan bagi kita semua.
Berdasarkan hal tersebut, saat ini kompleks pemakaman kibuyut serfin sedang dalam proses menjadi salah satu situs cagar budaya .
Hal ini disampaikan Kuwu Mertapadawetan, Moh Munif AR.

"Alkhamdulillah, keberadaan situs Kibuyut Serfin masuk salah satu cagar budaya oleh pemerintah pusat, dan kami tengah mengurus berkas tinggal menanti turunnya SK Surat Keputusan dari kementrian Dinas pariwisata dan kebudayaan"jelas Moh Munif AR (1c)

8 Nov 2025

Wisata Cikuya berinovasi manfaatkan Limbah Rumahtangga

INDOMEDIANEWS- Keberadaan obyek wisata Cikuya yang berlokasi di Desa Belawa, Kecamatan Lemahabang, Kabupaten Cirebon, terus berinovasi dan meningkatkan sumber daya Manusia yang berhasil guna.
Salah satu upaya yang tengah dilaksanakan oleh pengelola wisata konservasi Cikuya, adalah memanfaatkan limbah rumah tangga untuk dijadikan Cendramata dan oleh-oleh hasil karya warga setempat.
Disampaikan oleh Pengelola Obyek Wisata Cikuya, Eman Suherman, menuturkan bahwa sebagai salah satu upaya untuk meningkatkan penghasilan guna menunjang keberlangsungan wisata Cukuya dengan cara memaksimalkan Sumber Daya Manusia agar mampu berkarya dengan memanfaatkan bahan alami.

"Saat ini kami tengah melakukan pelatihan dan bimbingan kepada para pengurus dalam hal kerajinan tangan dalam bentuk pengrajin, dimana bahan bakunya memanfaatkan limbah, salah satunya limbah batok kelapa, dimana batok tersebut dibuat berbagai kerajinan, seperti gantungan kunci dengan berbagai kreasi, termasuk membuat kerajinan gelang tangan" tuturnya, Sabtu,08/11/2025.

Lebih lanjut Eman menjelaskan, keberadaan Cikuya membutuhkan tidak sedikit anggaran, oleh karenanya diperlukan pola fikir dan keinginan agar keberadaan Cikuya terus berkembang dengan berbagai kondisi yang ada.

"Dengan melibatkan berbagai pihak, hususnya warga sekitar, progres pelatihan kerajinan tangan maupun buah tangan terus dimaksimalkan dengan berbagai karya dan kreasi yang terus berkembang, dengan hasil karya yang mereka buat, tidak saja mampu menambah penghasilan bagi para pengrajin itu sendiri, namun bisa menjadi tambahan pemasukan bagi kelangsungan wisata Cikuya itu sendiri, InsyaAllah, dengan niat yang tulus, Cikuya akan semakin berkembang seiring dengan SDM yang memadai, termasuk peran Pokdarwis yang begitu semangat dalam menata dan mengembangkan wisata Cikuya, kami yakin Wisata Cikuya yang identik dengan Kura-kura langka dan hanya ada satu di Kabupaten Cirebon timur, bahkan di Jawa Barat  akan jadi wisata yang semakin diperhatikan oleh banyak pihak, bukan hanya Edukasinya, namun hasil karyanya dapat dinikmati oleh banyak kalangan"pungkasnya (1c)

6 Nov 2025

Pemdes Gumulung Tonggoh Bekali Karang Taruna Keterampilan Pembuatan Baglog Jamur Tiram

INDOMEDIANEWS - Upaya mewujudkan  kemandirian  ekonomi desa, sebuah inisiatif yang  inovatif dilakukan  Pemerintah Desa (Pemdes) Gumulung Tonggoh, Kecamatan Greged, Kabupaten Cirebon, dengan mengadakan pelatihan pembuatan baglog yang merupakan fondasi utama dalam budidaya jamur tiram. 

Pelatihan ini diharapkan menjadi sosolusi untuk meningkatkan hasil produksi dan menekan biaya produksi budidaya jamur tiram yang dikelola oleh Karang Taruna Umbar Jaya desa setempat. 

Dalam keterangannya, Kuwu Gumulung Tonggoh, Agus Saefudin, menyampaikan bahwa pelatihan ini merupakan wujud komitmen Pemdes dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui pemberdayaan ekonomi lokal. 

"Kami melihat potensi besar dalam budidaya jamur tiram, namun selama ini terkendala oleh biaya produksi baglog yang cukup tinggi. Dengan pelatihan ini, kami berharap pengelola dapat memproduksi baglog sendiri dengan biaya yang lebih terjangkau, sehingga keuntungan yang didapat dari budidaya jamur tiram bisa lebih maksimal," jelasnya, Rabu, 05/11/2025.

Menurutnya, pengelola jamur tiram yang diprakarsai oleh karang taruna saat ini tengah bersemangat menyambut era baru kemandirian ekonomi, salah satunya melalui pelatihan intensif pembuatan media tanam baglog untuk budidaya jamur tiram. 

Inisiatif ini bertujuan untuk membekali pemuda khususnya karang taruna untuk memiliki keterampilan esensial dalam memproduksi baglog secara mandiri, sehingga dapat menekan biaya produksi dan meningkatkan hasil panen jamur tiram.

"nantinya mereka tidak lagi membeli baglog untuk bahan baku budidaya jamur tiram, melainkan bisa membuat sendiri bahan baku tersebut, " ujarnya. 

Agus berharap langkah kecil ini akan membawa dampak besar bagi kemajuan desa dalam mewujudkan kemandirian perekonomian desa. 

"Pemdes juga memiliki program ketahanan pangan berupa usaha peternakan ayam boiler dan ayam petelur serta produksi jagung pipil yang dikelola oleh BUMDes Jaya Sakti, " ungkapnya. 

Sementara itu, Ketua Karang Taruna Umbar Jaya, Lenda Lesmana, dirinya mengaku antusias mempelajari teknik pembuatan baglog yang benar dari ahli budidaya jamur tiram yang didatangkan khusus untuk memberikan materi dan praktik.

Ia pun menambahkan bahwa pelatihan ini juga bertujuan untuk menumbuhkan jiwa kewirausahaan di kalangan pemuda desa.

 "Kami ingin pemuda desa tidak hanya menjadi pencari kerja, tetapi juga pencipta lapangan kerja. Selain itu kami bisa menekan biaya produksi dan meningkatkan hasil jamur tiram  yang saat ini dikelolanya," katanya 

Lenda pun menjelaskan berkaitan dengan materi pelatihan meliputi pengenalan bahan-bahan pembuatan baglog, seperti serbuk kayu, bekatul, kapur, dan air; teknik pencampuran bahan yang tepat, mapun proses sterilisasi baglog untuk mencegah kontaminasi hingga teknik inokulasi atau penanaman bibit jamur ke dalam baglog.

" Kami juga diajarkan cara merawat baglog agar tumbuh optimal dan menghasilkan jamur tiram berkualitas. Selama ini budidaya yang dikelolanya hanya tahu membeli baglog yang sudah jadi, ternyata membuatnya tidak terlalu sulit, "pungkasnya.(1c) 

Bumdes Griya Makmur gelar pelatihan "demi peningkatan perekonomian desa"

INDOMEDIANEWS- BUMdes Griya Makmur, Desa Mertapadawetan, Kecamatan Astanajapura, Kabupaten Cirebon, menggelar Pelatihan peningkatan kapasitas dan pengelolaan keuangan Badan Usaha Milik Desa.
Dengan digelarnya pelatihan tersebut diharapkan peran BUMdes mampu mendongkrak perekonomian dan pengembangan desa.
Dalam pemaparannya, Direktur BUMdes Griya Makmur, Anisul Fuad, menuturkan bahwa pihaknya akan memaksimalkan peran BUMdes agar program yang telah tersusun bisa terealisasi dengan baik.

"Pelatihan peningkatan kapasitas dan pengelolaan keuangan BUMdes sangat diperlukan, hal ini bertujuan agar anggaran yang diserap mampu dipergunakan dengan baik dan sesuai tata kelola yang berdasarkan aturan maupun mekanisme yang ada, harapan kami, keberadaan BUMdes tidak semata hanya nama, namun bisa diwujudkan lewat karya yang bermanfaat bagi kemajuan dan kesejahteraan Masyarakat Desa, InsyaAllah dengan sumber daya yang memadai konsep kerja kami bisa tercapai dengan baik" tuturnya, Kamis, 06/11/2025.

Lebih lanjut Anis menuturkan, pihaknya dalam mengembangkan program kerja melibatkan beberapa komponen yang paham dan disesuaikan dengan bidang atau kemampuan yang dimiliki.

"Saat ini kami tengah konsen dibidang pertanian sebagai penunjang program ketahanan pangan, salah satunya adalah penanaman jagung dan pengayaman tanaman hidup, untuk menunjang program tersebut, kami melibatkan beberapa petani yang memahami bidang tersebut, selain itu, dalam kepengurusan atau struktur BUMdes pun kami dibantu oleh beberapa tenaga ahli yang sangat memahami bidang pertanian maupun hal lainnya, sebagai penunjang program, kami dibantu oleh saudara Herman Asmidi sebagai pengawas, Abdurohman sebagai sekretaris, Dita Indriyani sebagai sekretaris, Dawud bertidak sebagai manager unit pertanian, termasuk Kuwu Mertapadawetan, Moh Munif AR sebagai penasehat" pungkasnya.

Sementara itu, Kuwu Mertapadawetan, Moh.Munif AR menuturkan keberadaan BUMdes yang ada di desanya.

"Sebetulnya keberadaan BUMdes di desa kami sudah ada sebelum saya menjabat sebagai Kuwu, namun mungkin karena beberapa faktor, keberadaannya kurang maksimal, oleh karenanya, saat ini kami pihak Pemdes menegaskan agar BUMdes yang ada saat ini mampu melaksanakan tugas dan kinerjanya dengan baik, Alkhamdulillah, untuk langkah awal peran Bumdes yang sekarang sudah berjalan dengan baik, terbukti dengan telah berhasilnya tahap pertama panen jagung, semoga kedepannya apa yang telah dicanangkan oleh BUMdes Griya Makmur bisa terealisasi dengan baik dan berimbas pada peningkatan perekonomian desa, bahkan saat ini tengah dipersiapkan grend house untuk pengayaman tanaman hidup" jelasnya. (1c)

5 Nov 2025

KH. Ma’ruf Amin Resmi Pimpin Dewan Penasehat SMSI

INDOMEDIANEWS — Wakil Presiden Republik Indonesia ke-13, KH. Ma’ruf Amin, resmi menjadi Ketua Dewan Penasehat Serikat Media Siber Indonesia (SMSI). Keputusan tersebut disampaikan dalam momen silaturahmi Pengurus Pusat SMSI ke kediaman beliau di Jakarta, Selasa, 4 November 2025, yang berlangsung dalam suasana hangat dan penuh kekeluargaan.

Silaturahmi ini dipimpin langsung oleh Ketua Umum SMSI Pusat, Firdaus, dan dihadiri jajaran pengurus pusat antara lain Prof. Dr. Taufiqurochman, A.Ks., S.Sos., M.Si. selaku Wakil Ketua Dewan Penasehat, H. Mohammad Dawam, SH.I., M.H. selaku Wakil Ketua Dewan Pakar, GS Ashok Kumar selaku Wakil Ketua Dewan Pertimbangan, Ilona Juwita selaku Wakil Ketua Umum Bidang Usaha Media Siber dan Digital, RPS Aji Waskita selaku Bendahara Umum SMSI Pusat, Dyah Kristiningsih dari Departemen Administrasi dan Keuangan, Yoga Rifai Hamzah selaku Direktur Big Data, Hermanto selaku Direktur Humas dan Pemberitaan, serta dr. Nishal Dillon dari Media Crisis Center (MCC).

Dalam pertemuan yang berlangsung akrab namun penuh makna tersebut, jajaran pengurus SMSI menyampaikan sejumlah agenda strategis organisasi, termasuk rencana pelaksanaan Hari Pers Nasional (HPN) 2026 di Provinsi Banten. KH. Ma’ruf Amin menyampaikan apresiasi tinggi terhadap kiprah SMSI sebagai organisasi media siber terbesar di Indonesia. Beliau menilai SMSI memiliki peran strategis dalam menjaga etika, moral, dan keseimbangan informasi di tengah derasnya arus digitalisasi.

“Media siber bukan hanya penyampai kabar, tetapi juga pembentuk moral dan karakter masyarakat. Dalam era digital, media harus menjadi penjaga kebenaran dan penuntun akhlak publik. SMSI punya peran besar di situ,” ujar KH. Ma’ruf Amin. Beliau menambahkan, dukungan moral dan spiritual menjadi bagian penting dalam menjaga arah media siber agar tetap berpihak pada kepentingan bangsa dan nilai-nilai kebenaran. “Saya bersedia menjadi Ketua Dewan Penasehat SMSI agar bisa ikut memperkuat peran media siber yang sehat, profesional, dan berakhlak,” tambahnya.

Ketua Umum SMSI, Firdaus, menyampaikan rasa syukur dan apresiasi atas kesediaan KH. Ma’ruf Amin mendampingi SMSI. “Beliau adalah sosok ulama dan negarawan yang menjadi teladan moral bangsa. Kehadiran KH. Ma’ruf Amin memberi energi baru bagi SMSI untuk memperkuat marwah pers yang merdeka dan bermartabat,” ujar Firdaus. Ia menegaskan bahwa SMSI akan terus mendorong sinergi antara dunia pers, pemerintah, dan masyarakat dalam membangun ekosistem media siber nasional yang kuat dan berintegritas.

Prof. Dr. Taufiqurochman, A.Ks., S.Sos., M.Si., selaku Wakil Ketua Dewan Penasehat SMSI, menyebut kehadiran KH. Ma’ruf Amin sebagai anugerah besar bagi dunia pers Indonesia. Menurutnya, figur ulama dan negarawan seperti beliau akan membawa keseimbangan antara idealisme media dan nilai-nilai kebangsaan. “Kiai Ma’ruf Amin adalah sosok penjaga moral bangsa. Dengan beliau memimpin Dewan Penasehat, SMSI mendapat bimbingan spiritual sekaligus arah kebijakan moral dalam menjalankan peran sosial media siber di era disrupsi digital,” ujarnya. Ia menambahkan, “Beliau juga sangat memahami peran strategis media dalam menjaga kohesi sosial dan persatuan nasional. Karena itu, keberadaan beliau di SMSI adalah berkah dan tanggung jawab besar bagi kita semua.”

Ilona Juwita, Wakil Ketua Umum Bidang Usaha Media Siber dan Digital, menilai dukungan KH. Ma’ruf Amin sebagai penguatan moral sekaligus dorongan bagi SMSI untuk terus membangun profesionalisme media digital di seluruh Indonesia. “Dengan arahan beliau, SMSI semakin mantap melangkah menuju kemandirian dan profesionalisme media siber yang adaptif, beretika, dan berpihak pada kepentingan bangsa,” ujarnya.

Sementara itu, H. Mohammad Dawam, SH.I., M.H., Wakil Ketua Dewan Pakar SMSI, menegaskan bahwa kehadiran KH. Ma’ruf Amin memperkuat jati diri SMSI sebagai organisasi yang menempatkan moralitas dan kebangsaan di atas kepentingan pragmatis. “Beliau bukan sekadar penasihat, tetapi juga simbol kebijaksanaan dan penuntun nilai-nilai luhur dalam kehidupan pers nasional,” ucap Gus Dawam.

Pertemuan yang berlangsung penuh kekeluargaan itu ditutup dengan doa bersama dan foto kenangan. Silaturahmi ini menjadi momentum penting bagi SMSI dalam memperkuat sinergi antara insan pers, tokoh bangsa, dan pemerintah — menuju penyelenggaraan HPN 2026 di Banten yang inklusif, bermartabat, dan berkelas nasional (1c) 

4 Nov 2025

Perbaikan jalan Sampih dimulai " Diharapkan berkualitas"

INDOMEDIANEWS - Masyarakat Desa Sampih, Kecamatan Susukan Lebak, kabupaten Cirebon, akhirnya merasakan sesuatu yang selama ini dinantikan, yaitu adanya perbaikan jalan yang sudah sangat lama didambakan.
Dari pintu Masuk Desa Sampih, perbaikan jalan tengah dilaksanakan oleh pihak Daerah Kabupaten Cirebon. 
Dengan adanya perbaikan yang tengah dilaksanakan, Kuwu Sampih, Suherman, sangat mengapresiasi dan berterimakasih atas perhatian dari berbagai pihak dengan telah terealisasinya perbaikan jalan. 

"Kami dari pemerintahan desa mengucapkan terimakasih kepada beberapa pihak, terutama Pemerintah Daerah Kabupaten Cirebon, dalam hal ini Bupati dan Wakil Bupati Cirebon, Dinas Pekerjaan Umum dan Anggota DPRD Kabupaten Cirebon, fraksi Gerindra Raden Cakra Suseno, karena tanpa adanya dukungan dan perhatian dari Para pemangku kebijakan, mungkin perbaikan jalan ini entah kapan terealisasinya" Tuturnya, Selasa, 04/11/2025.

Lebih lanjut Suherman menuturkan, dengan kondisi jalan yang baik akan berdampak pada berbagai aspek kehidupan kemasyarakatan. 

"Jalan ini merupakan jalan utama yang menghubungkan beberapa desa, oleh karenanya, dengan kondisi jalan yang baik, tidak saja. Berdampak pada keamanan dan kenyamanan bagi pengguna kendaraan, namun tentunya berdampak pula pada perkembangan perekonomian dan hal lainnya, kami berharap, kualitas jalan pun harus diutamakan, agar awet dan menambah kenyaman bagi para pengguna kendaraan, harapan kami pun tentunya peran pemerintah dalam memberikan perhatiannya kepada desa atau Pemerintah desa akan semakin baik lagi" Pungkasnya. (1c) 

Rehab SDN 1 Karangsembung jadi perhatian publik

INDOMEDIANEWS – Pemerintah Daerah Kabupaten Cirebon terus memaksimalkan pembangunan dan perbaikan sarana pendidikan di berbagai wilayah. 
Salah satunya adalah rehabilitasi gedung SDN 1 Karangsembung, Kecamatan Karangsembung, Kabupaten Cirebon.

Proyek yang dilaksanakan oleh CV. Putra Aljabar ini memiliki pagu anggaran sebesar Rp198.500.000. Diharapkan kegiatan ini dapat memberikan lingkungan belajar yang lebih nyaman, aman, serta mendukung peningkatan mutu pendidikan bagi para siswa dan tenaga pengajar di sekolah tersebut.

Namun, proyek ini tak luput dari perhatian publik. Sejumlah aktivis muda Cirebon Timur menyoroti pentingnya kualitas material dalam pengerjaan proyek agar hasilnya dapat bertahan lama dan tidak menimbulkan persoalan di kemudian hari. 

Salah seorang tokoh muda Cirebon Timur, Sujai, menegaskan bahwa proyek rehabilitasi sekolah harus dikerjakan dengan material yang benar-benar berkualitas, bukan asal jadi. 

“Kami sangat mendukung upaya pemerintah dalam memperbaiki fasilitas pendidikan. kami juga menekankan agar kontraktor bekerja dengan jujur, transparan, dan menggunakan material yang berkualitas. Karena yang akan merasakan hasilnya nanti adalah anak-anak kita sendiri, para siswa dan guru yang setiap hari beraktivitas di sekolah itu,” tegas Sujai.

Menurutnya, proyek di bidang pendidikan tidak boleh dianggap sepele, sebab bangunan sekolah merupakan simbol tanggung jawab pemerintah terhadap masa depan generasi muda. Ia berharap pihak pelaksana proyek dapat bekerja secara profesional dan sesuai dengan spesifikasi teknis yang telah ditetapkan. 

“Kami, masyarakat Karangsembung, akan terus memantau jalannya proyek ini. Jangan sampai terjadi praktik asal-asalan atau penggunaan bahan bangunan yang tidak sesuai standar. Ini uang rakyat, jadi harus dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya untuk kepentingan rakyat,” tambahnya.

Sujai juga mengingatkan bahwa kualitas bangunan sekolah sangat berpengaruh terhadap kenyamanan dan keselamatan proses belajar mengajar. Jika pengerjaannya tidak sesuai standar, bukan tidak mungkin akan menimbulkan kerusakan dini bahkan membahayakan keselamatan para siswa.

Dengan adanya pengawasan masyarakat serta kerja sama antara pemerintah, kontraktor, dan warga setempat, diharapkan proyek rehabilitasi SDN 1 Karangsembung dapat menjadi contoh pembangunan yang transparan, berkualitas, dan berorientasi pada kepentingan publik.

Sementara itu, Suratman alias Udel, salah satu pegiat sosial kontrol di wilayah Cirebon Timur, juga menegaskan bahwa pihaknya akan terus mengawal proyek tersebut hingga selesai. 

“Kami dari sosial kontrol akan terus memantau dan mengawasi jalannya pembangunan rehab SDN 1 Karangsembung ini. Harapan kami, proyek ini bisa benar-benar bermanfaat bagi dunia pendidikan dan masyarakat sekitar,” ujarnya. (1c)