20 Jul 2025

Silaturahmi Rokhim Dahuri ke Ponpes Al-Ishlah 2 "Dukung Program ketahanan pangan"

INDOMEDIANEWS- Keberadaan pesantren tidak  hanya mencetak generasi penerus bangsa yang memahami ilmu agama, namun diperlukan bidang lain yang mumpuni, agar saat berada di tengah masyarakat, menjadi lebih bermanfaat bagi lingkungan. 

Demikian dikatakan Anggota DPR RI, H Rokhmin Dahuri, saat bersilaturahmi di Ponpes Al-Ishlah  2 Buntet Pesantren

"Program ketahanan pangan perlu juga di lingkungan pesantren, agar para santri memiliki bekal atau pengetahuan, ketika kembali ke kampung halaman," Tuturnya Minggu ,20/7/2025.

Politisi PDI Perjuangan ini menjelaskan, pesantren yang terus mengalami kemajuan tak hanya mempelajari ilmu keagamaan. Akan tetapi pengetahuan umum, seperti bercocok tanam. Sehingga diperlukan peran pemerintah dalam memajukan pesantren dalam berbagai bidang, sehingga para santri memiliki bekal untuk menjadi wirausaha. 

"Selain keimanan yang kuat, pengetahuan yang memadai sangat diperlukan guna membuka usaha maupun bertani, oleh karenanya kami sangat mendukung peran pesantren dalam turut memajukan perkembangan Bangsa melalui sektor pertanian maupun hal lainnya, saya sebagai wakil Rakyat tentunya akan berupaya semaksimal mungkin sesuai tugas kami sebagai seorang Dewan yang menampung aspirasi dan berusaha merealisasikan apa yang diinginkan Masyarakat, intinya peran pesantren sangatlah penting dalam turut mendukung program pemerintah, hususnya ketahanan pangan" Tuturnya. 

Sementara itu, Pengasuh Pondok Pesantren (Ponpes) Al Ishlah 2, sekaligus Ketua Kopi Jabar, KH Soleh Zuhdi, mendukung program ketahanan pangan yang digagas pemerintah, namun perlu juga melibatkan pesantren. 

"Sarana dan prasana sebagai penunjang untuk sektor pertanian, sangat dibutuhkan, guna kelangsungan progam ketahanan pangan di pesantren, dan para santri atau pesantren mampu untuk menunjang program pemerintah dalam  hal ini ketahanan pangan, karena sudah sejak lama dan sudah terbiasa para pengurus pesantren maupun santrinya berkecimpung dibidang pertanian maupun peternakan, yang penting adalah adanya dukungan dan sokongan dari Pemerintah" Tuturnya. 

Lebih lanjut dirinya menjelaskan, pesantren bisa jadi memiliki lahan yang luas, sehingga besar kemungkinan dapat dijadikan areal pertanian. Sehingga, peran pemerintah sangat diperlukan. 

"Tentunya peran pemerintah sangat diperlukan, agar para santri tidak hanya belajar keagamaan, akan tetapi bidang lain, seperti pertanian ataupun peternakan. 

Dirinya mengucapkan terima kasih pada, Pa Rokhmin yang berkenan hadir untuk mendengar aspirasi masyarakat, khususnya para santri dan para ulama. 

"Semoga dengan kedatangan anggota DPR RI dan berkomunikasi langsung dengan para Kiyai maupun santri, akan menghasilkan sesuatu yang berguna bagi Nusa, Bangsa dan Agama, kami yakin dan percaya, perhatian beliau terhadap keberlangsungan pesantren tidak perlu diragukan lagi" Pungkasnya. (1c) 

YASC Kecam Jalan Rusak "jangan hanya umbar janji "

INDOMEDIANEWS-Yayasan Anak Seniman Cirebon (YASC) mengecam banyaknya kerusakan jalan di Kabupaten Cirebon yang tak kunjung diperbaiki. Sehingga menghambat pada aktivitas dan pengguna jalan, tidak terkecuali seniman yang akan berangkat manggung.

Seperti yang terjadi pada seorang seniman yang akan berangkat manggung. Dirinya terjatuh, karena jalan berlubang di sekitar Kecamatan Karangsembung Kabupaten Cirebon. 
Akibat kejadian tersebut, tidak hanya terluka pada pengendara motor, namun kerusakan sepeda motor dan alat musik yang dibawanya pun tidak lepas dari kerusakan. 

Menyikapi hal tersebut, Ketua Umum Yayasan Anak Seniman Cirebon (YASC) Kabupaten Cirebon, Didi Junaedi sangat mengecam kerusakan jalan kabupaten yang sampai sekarang belum diperbaiki hingga adanya korban luka dan kerusakan alat musik seniman. 

"Jalan rusak sangat berdampak buruk pada aktivitas, maka perlu segera diperbaiki," katanya Minggu 20/7/2025.

Pria yang biasa dipanggil Diwong ini menceritakan, kecelakaan yang menimpa seniman ketika berangkat ke lokasi manggung terjadi di jalan berlubang sekitar Kecamatan Karangsembung. Saat melintasi jalan rusak, yang bersangkutan terjatuh dan mengakibatkan terluka juga alat musik rusak. 

"Informasinya, bulan ini diperbaiki jalan rusak. Tapi hingga jelang akhir Juli, belum juga ada perbaikan. Apakah perlu seniman, ngamen untuk donasi perbaiki jalan. Kemana Pemkab dan anggota dewan berada," tanya Diwong.

Masih dikatakan Diwong, para anggota yang tergabung dalam YASC sangat kesal dengan kondisi jalan rusak , dengan adanya kecelakaan yang menimpa salah seorang seniman, langsung ada rapat bersama pengurus, guna langkah lebih lanjut. 

"kami sudah maksimal meredam amarah para anggota untuk demo, tapi apalah artinya jika tak ada perbaikan jalan. Maka, besar kemungkinan akan lakukan demo," ceritanya.

Diwong menambahkan, dalam berbagai informasi di media sosial, jalan rusak di Kabupaten Cirebon wilayah ini akan diperbaiki Juli. Namun hingga jelang akhir bulan ini, belum ada tanda-tanda perbaikan. 

"Juli, Juli, Juli, tapi belum juga realisasi. Tentunya sangatlah disayangkan, komentar Pemkab dan wakil rakyat yang belum terwujud perbaikan jalan rusak," imbuhnya.

Dirinya mengharapkan, perbaikan jalan rusak segera direalisasikan, guna memperlancar perekonomian masyarakat dan mencegah korban jiwa. 

"keberadaan Pemkab dan wakil Rakyat sangat diharapkan, dalam memperbaiki jalan rusak di Kabupaten Cirebon wilayah timur, jangan sampai hanya mengumbar janji dan lebih banyak lagi korban berjatuhan akibat kerusakan jalan yang terkesan diabaikan"harap Diwong (1c) 

18 Jul 2025

Program Ketapang Mangkrak, Warga Desa Sindang Kempeng tuntut penegakan Hukum

INDOMEDIANEWS– Warga Desa Sindang Kempeng, Kecamatan Greged, Kabupaten Cirebon, menggelar aksi damai di depan Kantor Kepala Desa pada Kamis (17/7/2025) menuntut kejelasan penggunaan Dana Desa tahun anggaran 2024 dan 2025, dengan fokus pada program ketahanan pangan yang dinilai tidak berjalan dengan baik.

Aksi ini diprakarsai oleh Forum Warga dan Masyarakat Peduli Sindang Kempeng sebagai bentuk kekecewaan terhadap sejumlah program desa yang mangkrak. Salah satu sorotan utama adalah proyek peternakan ayam yang kini hanya menyisakan kandang kosong dan kebun durian yang tidak mendapatkan perawatan yang memadai.

Koordinator aksi, Taufik Hidayat, mengungkapkan bahwa ketidakjelasan penggunaan anggaran telah terjadi sejak awal 2024. Ia mencatat dugaan penyimpangan mulai muncul karena ketidakrealisasian program yang dianggarkan melalui Dana Desa.

“Forum warga menuntut Kepala Desa untuk mundur dari jabatannya. Kami menemukan dugaan penyimpangan dana desa tahun 2024 dan 2025, khususnya pada program ketahanan pangan. Buktinya jelas, kandang ayam kosong dan kebun durian tidak terawat,” tegas Taufik 

Lebih lanjut dirinya menuturkan, bahwa hingga tahap pertama tahun 2025, terdapat dana sekitar Rp300 juta yang belum dikelola, padahal dana tersebut sudah dicairkan. Dari total dana ketahanan pangan tahun 2024 yang mencapai sekitar Rp400 juta, yang terealisasi hanya sekitar Rp48 juta.

"Lebih parahnya lagi, saat kami meminta pertanggungjawaban, perangkat desa dan Kepala Desa justru saling lempar tanggung jawab, yang jelas menunjukkan bahwa tata kelola pemerintahan di desa ini sangat buruk,” sambungnya.

Selain mempermasalahkan anggaran, warga juga menuntut penyelesaian sengketa tanah yang hingga kini belum ada kejelasan dalam penyelesaiannya.

Menanggapi aksi tersebut, Kepala Desa Sindang Kempeng, Yaya, mengakui bahwa ada anggaran ketahanan pangan yang belum disalurkan. Ia menjelaskan bahwa dana sebesar Rp160 juta belum dipindahkan ke rekening Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) akibat proses administrasi yang masih berlangsung.

“Untuk ketahanan pangan memang terpisah. Tadi, PPKD juga mengakui bahwa dananya belum direalisasikan karena masih menunggu pengelolaan dari BUMDes yang baru terbentuk,” jelas Yaya dalam wawancaranya.

Ia menegaskan bahwa tidak ada program fiktif dan semua dokumen serta laporan terkait Dana Desa sudah dilimpahkan ke Inspektorat Kabupaten untuk pemeriksaan lebih lanjut.

“Kami sudah menyerahkan semua dokumen terkait untuk diperiksa. Jika hasil audit menunjukkan ada dana yang harus dikembalikan, kami siap bertanggung jawab,” ungkapnya.

Lebih lanjut, Yaya memastikan bahwa semua laporan warga terkait anggaran telah dikumpulkan sebagai bagian dari proses investigasi Inspektorat. Ia menambahkan bahwa penggunaan dana, terutama yang berkaitan dengan proyek ketahanan pangan, sedang dalam pengawasan pihak berwenang.

“Kita nantikan hasil pemeriksaan dari Inspektorat. Dengan begitu, akan diketahui berapa yang harus dipertanggungjawabkan dan dikembalikan jika ada kesalahan,” ujarnya.

Sementara itu, warga berharap hasil audit dapat segera diumumkan secara terbuka untuk mencegah keresahan berkepanjangan. Mereka juga meminta agar pemerintah kabupaten turun langsung untuk mengawasi dan menindaklanjuti temuan yang ada di lapangan.

Aksi ini bukan yang pertama kali terjadi di Desa Sindang Kempeng. Warga mencatat bahwa pemerintah desa saat ini tidak berjalan dengan baik, terbukti dengan banyaknya perangkat desa yang mengundurkan diri.

“Sejauh ini sudah 12 perangkat desa yang keluar. Ini menunjukkan bahwa iklim pemerintahan desa tidak sehat. Kami menginginkan perubahan yang nyata,” tegas Taufik.

Warga juga mendesak Kepala Desa untuk memberikan laporan realisasi anggaran, yang sebelumnya dijanjikan melalui surat pernyataan tanggung jawab pada 18 Februari 2025. Namun, hingga aksi ini dilakukan, mereka mengaku belum menerima rincian tersebut. (1c) 


17 Jul 2025

Desa mertapadawetan dapat kucuran dana 1,4 Milyar "untuk peningkatan infrastruktur"

INDOMEDIANEWS- Bertempat di kantor Kuwu Mertapadawetan, Kecamatan Astanajapura, Kabupaten Cirebon, Anggota DPRD Kabupaten Cirebon, Aditiar Hafidh Anwar, SP,.S.H  fraksi PDI perjuangan daerah pemilihan Cirebon 7 menggelar acara Silaturahmi dan kunjungan kerja dalam rangka reses ketiga tahun sidang 2024/2025.
Acara yang dihadiri Jajaran perangkat desa,Lembaga desa dan para tokoh Masyarakat setempat  juga para mahasiswa yang tengah melaksanakan kegiatan KKN dari UIN Cirebon diharapkan mampu menghasilkan sesuatu yang bermanfaat bagi berbagai pihak, hususnya dalam membangun Kabupaten Cirebon lebih baik lagi .

Dalam pemarannya, Aditiar Hafidh Anwar , menuturkan dengan reses tersebut bisa memahami apa yang diinginkan Masyarakat.

"Sebagai bentuk nyata kinerja kami sebagai anggota dewan tentunya salah satunya dengan mendengarkan aspirasi Masyarakat dan merealisasikan apa yang diharapkan oleh Masyarakat, salah satu bentuk kepedulian kami adalah mengalokasikan anggaran untuk pembangunan di desa mertapadawetan sebesar 1,4 MiMilyar, InsyaAllah anggaran tersebut bisa terealisasi di tahun 2026, dimana anggaran tersebut diperuntukan bagi pembangunan infrastruktur dan rutilahu, diharapkan anggaran yang telah disusun tersebut bisa dapat direalisasikan secepatnya, dalam artian tidak ada kendala" tuturnya, Kamis,17/07/2025.

Lebih lanjut dirinya menuturkan, dengan diadakannya reses tersebut pihaknya lebih memahami persoalan apa yang ada di setiap desa yang di daerah pemilihan 7.

"Ada yang perlu dipahami oleh Masyarakat, bahwa anggaran yang kami gelontorkan harus sesuai menu yang telah ditetapkan, jadi tidak bisa apa yang diinginkan Masyarakat bisa terpenuhi jika memang tidak ada dalam menunya, namun demikian kami tetap akan membantu semaksimal mungkin sesuai dengan kemampuan walaupun dalam aturannya atau peruntukannya tidak ada" jelasnya.

Sementara itu, Kuwu Mertapadawetan, Moh Munif AR menyambut baik dengan kehadiran anggota DPRD Kabupaten Cirebon yang menggelar acara reses ketiga.

"Kami sangat berterimakasih atas kehadiran anggota dewan di desa kami, terlebih lagi memberikan program dan anggaran untuk pembangunan desa sebesar 1.4 Milyar, semoga anggaran tersebut bisa bermanfaat baik demi perkembangan desa, selain itu tentunya dengan hadirnya beliau merupakan satu cara mempererat silaturahmi antara warga dan wakilnya didalam pemerintahan, InsyaAllah dengan bantuan yang diberikan bisa direalisasikan dengan sebaik mungkin"tuturnya (1c)

15 Jul 2025

Sampah menumpuk terkesan abai " Mengeluarkan aroma tak sedap"

INDOMEDIANEWS -Persoalan sampah yang terjadi di Desa Mertapadawetan, Kecamatan Astanajapura, Kabupaten Cirebon seakan tiada berujung .
Semakin menumpuknya sampah dan mengeluarkan aroma tak sedap nampak terlihat jelas di Tempat Pembuangan Sampah sementara (TPS) yang lokasinya tepat dipinggir jalan tidak jauh dari terowongan kereta api yang menghubungkan antara kecamatan Astanajapura dan kecamatan Lemahabang.
Ditemui diruang kerjanya beberapa waktu lalu, Kuwu Mertapadawetan, Moh Munif.AR menuturkan bahwa pihaknya telah berkomunikasi dengan berbagai pihak untuk melakukan penutupan lokasi pembuang sampah dan menggantinya ditempat yang lain .

"Kami sudah berkomunikasi dengan berbagai pihak untuk memindahkan lokasi pembuangan sampah di Tempat yang baru, namun memang hingga saat ini hal tersebut belum dapat direalisasikan, harapannya dalam waktu dekat program tersebut dapat segera terlaksana" tuturnya .

Sementara itu, salah seorang penggiat lingkungan, Yanto, sangat menyayangkan lambatnya penyelesaian terkait persoalan sampah.

"Masalah sampah memang tidak saja terjadi di desa mertapadawetan, hampir di banyak daerah sampah itu terkesan tidak dapat terpecahkan dan entah bagaimana solusinya, hanya saja kalau yang terjadi di Desa Mertapadawetan tersebut tempatnya berada di pinggir jalan, jadi sangat terlihat nyata dan sangat merusak pemandangan dan mengeluarkan aroma tidak sedap, idealnya TPS itu dibangun ditempat yang jauh dari jalan utama agar tidak merusak pemandangan, kalau memang pihak desa tidak bisa menyelesaikan persoalan sampah, koordinasi secara inten dengan pihak yang terkait, hususnya Dinas Lingkungan Hidup, jangan sampai  hanya demi anggaran mengesampingkan dampak yang akan terjadi, contohnya TPS mertapadawetan, sudah jelas tempatnya tidak ideal tapi terkesan dipaksakan, akhirnya seperti yang terlihat saat ini" jelasnya.Selasa, 15/07/2025. (1c)

14 Jul 2025

16 Mahasiswa UINSN Cirebon ikuti KKN di Desa Mertapadawetan

INDOMEDIANEWS- universitas Negeri Siber Syekh Nurjati Cirebon melaksanakan kegiatan KKN ( Kuliah Kerja Nyata) di Desa Mertapadawetan, Kecamatan Astanajapura, Kabupaten Cirebon. 
Mengusung tema Penguatan Literasi Baca Tulis Masyarakat, diharapkan mampu meningkatkan minat baca bagi generasi muda disampaikan Dosen Pembimbing UNSN Cirebon, Emah Khuzaimah dihadapan para peserta KKN dan perangkat pemerintahan desa setempat, Senin, 14/07/2025.

"Sebanyak 16 Mahasiswa akan melaksanakan program KKN selama 40 hari di Desa Mertapadawetan, diharapkan dengan peranserta Mahasiswa dalam merealisasikan program literasi berdampak pada peningkatan minat baca tulis Masyarakat, terlebih generasi muda, KKN ini sendiri memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk terjun langsung ke lapangan dan mampu mengedukasi juga menerapkan ilmu yang telah didapat selama kuliah kepada masyarakat, selain itu agar mahasiswa memahami dan mengetahui persoalan atau dinamika dalam kehidupan di Masyarakat, tentunya dengan KKN ini sangat diharapkan akan menjadi bekal bagi Mahasiswa dikemudian hari, kami berpesan kepada Mahasiswa untuk bisa menjaga nama baik dan melaksanakan KKN dengan sebaik-baiknya" Tuturnya. 

Sementara itu, Kuwu Mertapadawetan, Moh Munif AR, mengharapkan dengan adanya peranserta Mahasiswa dalam program KKN mampu memberikan contoh dan semangat bagi masyarakat dalam meningkatkan minat baca tulis. 

'Kehadiran Mahasiswa di Desa kami tentunya sangat membanggakan, terlebih lagi dengan adanya program literasi dimana salah satu poinnya adalah memberikan kesadaran dan kecintaan masyarakat dalam kegiatan baca tulis, harapan kami dengan  turunnya mahasiswa di tengah kehidupan masyarakat secara langsung, akan berdampak positif bagi kehidupan masyarakat hususnya dalam minat baca tulis, karena dengan tumbuhnya minat baca tulis akan berdampak positif dalam menata kehidupan sehari-hari, kami dari pemerintahan desa mengucapkan selamat datang dan selamat bertugas, semoga apa yang kita lakukan saat ini memperoleh sesuatu yang positif dan mendapat ridlo juga pahala dari Allah SWT" Jelasnya. (1c)